Negosiasi, Konstituen & Metaverse Indonesia

Negosiasi

Metaverse akan bermanfaat bagi para negosiator seperti diplomat menurut Manor (2022). Diplomasi akan sering terjadi ketika negosiator seperti diplomat bertemu secara virtual dengan avatarnya masing-masing. Melalui ekosistem metaverse yang imersif, diplomat dari seluruh dunia dapat berkumpul dan bernegosiasi tatap muka.

KTT global di metaverse akan memiliki manfaat tambahan dari sisi isu perubahan iklim karena diplomat tidak perlu meninggalkan ibu kota mereka untuk bertemu dengan rekan-rekannya di negara yang berbeda. Demikian pula, metaverse dapat mengubah para diplomat yang negaranya saling bermusuhan.

Krisis diplomatik dapat melunak dan bisa teratasi secara cepat karena perilaku diplomasi dunia nyata akan sangat berbeda ketika berada pada landscape metaverse. Bahkan langkah-langkah membangun kepercayaan antara negara-negara konflik dapat berlangsung di dunia metaverse tanpa harus bertemu secara fisik.

Konstituen

Metavers adalah landasan media baru bagi politisi untuk mendapatkan keuntungan dan manfaat dari konstituen. Politisi akan mampu memahami perilaku pemilih dari hobi dan habit mereka di metaverse. Politisi dapat menjual dan berbagi kepada konstituen serta mencari pendanaan dengan merchandise digital seperti topi digital, gelang tangan, sepatu, pakaian dan lain sebagainya.

Pemilih dapat menunjukkan dukungan mereka kepada kandidat dengan cara membeli produk digital atau dengan sukarela menjadi relawan di metaverse. Kampanye Biden-Harris di Game Fortnite (metaverse) ditujukan bagi pemilih pemula dan generasi Z serta milenial.Pesan-pesan Biden dimasukkan dalam game tersebut. Para pemimpin politik menggunakan sudah menggunakan teknologi baru untuk berkomunikasi di metaverse dimana orang-orang berinteraksi dan bersosialisasi.

Sebaliknya tim politik Biden mendapatkan informasi tentang pengguna game dari generasi milenial dan generasi Z secara utuh untuk memahami psikologi mereka. Dengan menggunakan artificial intelligence (AI), video game, aplikasi, dan layanan streaming Biden menjangkau pemilih baru di mana mereka berada dan dalam bahasa asli mereka. Teknologi Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan AI akan mengubah permainan kampanye politik masa depan dari web 2.0 menuju web 3.0 (metaverse).

Metaverse Indonesia

Indonesia sebentar lagi memiliki Metaverse Indonesia yang akan diluncurkan pada even negara-negara G20 pada Oktober 2022 di Bali. Metaverse Indonesia adalah gagasan brilian yang buat oleh anak bangsa Indonesia sendiri melalui PT WIR Asia Tbk. (WIRG) atau WIR Group. WIR yang bergerak di bidang AR/VR dan AI akan memperkenalkan prototipe metaverse Indonesia. Perhelatan Presidensi G20 Indonesia 2022 akan memperlihatkan terobosan teknologi digital terbaru. Dengan hadirnya teknologi metaverse di ajang internasional tersebut, diharapkan masyarakat menyadari banyaknya potensi ekonomi terbuka luas . Metaverse nantinya akan membuka peluang bisnis dan lapangan kerja baru. Selain itu metaverse akan menjadi media kekinian dalam dunia hiburan, sosial dan Politik.

Tidak menutup kemungkinan bisa saja Metaverse akan dipakai sebagai salah satu media untuk berkegiatan politik di Indonesia mengingat tahun 2024 Indonesia akan menghadapi Pemilu, Pilpres dan Pilkada. Ini akan menjadi pengalaman baru bagi pengembangan strategi politik. Sasaran utamanya sudah pasti pemilih generasi milenial dan Gen-Z. Dengan media baru ini, nuansa dan pesona berselancar di dunia metaverse akan mempermudah mendapatkan pengikut dan menyampaikan pesan-pesan politik.

Pemilih dapat bertemu langsung dengan kandidat dan dapat berbincang langsung. Interaksi di metaverse akan sangat menyenangkan karena pemandangan tiga dimensi yang terasa sangat nyata akan membuat aktifitas politik akan lebih nyaman dan akan. Apalagi kalau Pemilu, Pilkada dan Pilpres dilaksanakan di metaverse tentulah biayanya akan lebih murah. Metaverse akan sangat mudah menjangkau pemilih yang tidak suka keluar rumah. Apalagi sampai saat ini pandemi belum selesai dan masyarakat sudah memiliki kebiasaan baru (new normal).

 

Negosiasi, Konstituen & Metaverse Indonesia

Oleh: Marlon Semuel Contantin Kansil, S.Pi., M.Si.

baca sebelumnya :
1. Distrupsi Politik di Era Metaverse
2. Politik Era Web 2.0
3. Politik di Era Web 3.0 & Pemerintahan Menuju Metaverse
4. Mobilisasi Politik, Ideologi Baru & Reaksi Konservatisme
5. Kekuatan Baru, Keindahan Palsu & Regulasi

Bagikan berita ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post ‘Buy The Service’ Layanan Moda Baru Transportasi Publik
Next post Menhan Prabowo Subianto – Ketum PPAD Doni Monardo Bicara Kesejahteraan Purnawirawan