Kekuatan Baru, Keindahan Palsu & Regulasi

Kekuatan Baru

Maverse memunculkan pertanyaan mendasar dunia diplomasi. Pemerintah China dan Rusia yang sangat kaku sekalipun berusaha untuk membuat metaverse. Ini bertujuan untuk mengendalikan konten, perdagangan dan pengawasan pengguna. Memang Metaverse bersifat desentralisasi dan ini pasti akan memunculkan penguasa-penguasa baru dalam negara yang dapat melakukan diplomasi melawan negaranya sendiri. Untuk itu negara akan sedemikian besar berupaya mendahului masyarakatnya sehingga menekan munculnya kekuatan diplomasi negara dalam negara. Masih teringat dengan Cina yang melarang warganya mengakses situs negara-negara barat.

Keindahan Palsu

Metaverse dapat membawa orang ke seluruh negara di dunia. Bayangkan saja ketika kita mengunjungi perbatasan Ukraina melalui metaverse Rusia, kita tidak akan menemukan adanya pasukan Rusia yang berkumpul di sepanjang perbatasan Ukraina, sekalipun mungkin sedang terjadi perang dalam dunia nyata. Atau memasuki metaverse Syria hanya untuk memastikan bahwa tidak ada perang saudara yang terjadi. Ini bisa saja menimbulkan kontroversi ketika metaverse akan menyajikan lingkungan yang lebih indah dari kenyataan. Bagi dunia nyata, metaverse bisa saja menipu penggunanya tentang kondisi asli negara yang ingin dituju atau situasi konflik yang terjadi. Metaverse dapat dapat disalahgunakan untuk kepentingan politik suatu negara.

Regulasi

Sampai saat ini belum ada regulasi secara global atau peraturan internasional di metaverse. Misalkan saja aturan kebebasan berbicara online ini mungkin saja tidak akan ada. Ini dapat menjadi cela bagi politik negatif atau kampanye hitam. Bahkan aturan main tentang jenis data apa yang dapat dikumpulkan dan dijual dapat disalahgunakan hingga membuat avatar palsu. Memang, perusahaan yang mengoperasikan metaverse akan dapat mengumpulkan data biometrik pengguna mulai dari keadaan emosi hingga tekanan darah, DNA, dan sidik jari. Regulasi yang lemah dari media sosial dan penyebaran ujaran kebencian secara online menunjukkan bahwa metaverse akan menjadi bidang tanpa hukum setidaknya di hari-hari awalnya jika tidak cepat buat peraturannya. Karena pemerintah tertinggal di belakang sektor teknologi konsekuensinya regulasi metaverse hanya dapat diperdebatkan setelah metaverse ada.

 

Kekuatan Baru, Keindahan Palsu & Regulasi

Oleh: Marlon Semuel Contantin Kansil, S.Pi., M.Si.

baca sebelumnya :
1. Distrupsi Politik di Era Metaverse
2. Politik Era Web 2.0
3. Politik di Era Web 3.0 & Pemerintahan Menuju Metaverse
4. Mobilisasi Politik, Ideologi Baru & Reaksi Konservatisme

Bagikan berita ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Chairman Hyundai Akan Ekspansi, Penelitian Dan Pengembangan Mobil Listrik Di Indonesia
Next post Tahun Baru Islam 1444 H Momentum Hijrah Ke Arah Lebih Baik Sebagai Pribadi, Kelompok, Dan Bangsa