Keunikan Motif dan Nilai Filosofis Wastra Nusantara Dikreasikan Pakaian Muslim Kunci Menangkan Pasar Global

Sinmeta-, Keberadaan Wastra Nusantara dalam industri fesyen muslim Indonesia inilah yang memberikan nilai keunikan yang tidak dimiliki negara lain. Dengan kata lain, keunikan motif dan nilai filosofis dibalik Wastra Nusantara atau kain tradisional yang dikreasikan menjadi pakaian muslim merupakan kunci bagi industri fesyen muslim Indonesia untuk memenangkan persaingan  dipasar global.

Ragam kain  tradisional  Indonesia  dari  daerah  Sabang  sampai  Merauke merupakan  kekayaan  yang  mampu  menjadi  sumber  inspirasi  dan  kreativitas  dalam  melahirkan fesyen muslim. “Keberadaan Wastra Nusantara dalam industri fesyen muslim Indonesia inilah yang memberikan nilai keunikan yang tidak dimiliki negara lain”, ujarDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi pada kesempatan terpisah.

Sedangkan Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan   Miftah Farid menambahkan bahwa keunikan   wastra   nusantara   dalam   fesyen   muslim   Indonesia merefleksikan  perpaduan  yang  selaras  antara  kekayaan  kebudayaan  Indonesia  dengan  produk fesyen muslim yang semakin digemari konsumen.

Nilai Filosofis Wastra Nusantara Dikreasikan Pakaian Muslim

Di dalam Seminar dan Kurasi Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 yang berlangsung di Yogyakarta. Keunikan Wastra Nusantara itu juga yang menjadi tema Seminar Seri Yogyakarta yaitu “Uniqueness of Wastra Nusantara for Muslim Fashion”.

Dalam sesi Seminar Road to JMFW 2023 Seri Yogyakarta, hadir sebagai narasumber Direktur Kuliner,  Kriya,  Desain  dan  Fesyen  Kementerian  Pariwisata  dan  Ekonomi  Kreatif  Yuke  Sri  Rahayu; Advisory Board Indonesian Fashion Chamber (IFC) Taruna K. Kusmayadi; dan pemilik produk fesyen muslim  Batik  Wening,  Wening  Angga.

Seminar  tersebut  membahas  bagaimana  Wastra  Nusantara menjadikan  fesyen  muslim  Indonesia  memiliki  ciri  khas,  bernilai  tambah,  serta  berdaya  saing  di pasar global.Taruna menyatakan, salah  satu  tren  fesyen  lima  tahun  ke  depan  adalah  keberanian  desainer menggabungkan berbagai  motif  etnik  dengan  warna-warna  berani. “Indonesia dengan kekayaan wastra nusantaranya berpotensi mendominasi industrifesyen dunia”, ujar Miftah Farid.

Seminar  dan  Kurasi Road  to  JMFW  2023 dilaksanakan untuk memetakan  dan  menyeleksi  produk fesyen muslim nasional yang akan ditampilkan di pagelaran JMFW2023 pada 20-22 Oktober 2022 di  ICE  BSDCity,  Tangerang. Sebelumnya, telah  dilaksanakan  kegiatan Seminar dan Kurasi  Road  to JMFW  2023  di  tiga  kota  yakni Semarang,  Jawa  Tengah  pada  28  Juli  2022;  Medan,  Sumatra  Utara pada 14 Juli 2022; serta Bandung, Jawa Barat pada 27-28 Juni 2022.

Selanjutnya pada 18 Agustus 2022, kegiatan serupa akan dilaksanakan di kota Surabaya, Jawa Timur yang menjadi lokasi terakhir kegiatan tersebut. JMFW merupakan platform yang dibentuk Kementerian Perdagangan melalui Ditjen Pengembangan Ekspor  Nasional  bekerjasama  dengan  Kamar  Dagang  dan  Industri(Kadin)  Indonesia.  Tujuannya, untuk   mempromosikan keunggulan   fesyen   muslim nasional dan memanfaatkan   peluang meningkatkan ekspor produk fesyen muslim Indonesia di pasar global.

Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS), ekspor  fesyen  muslim  tahun  2021  tercatat  sebesar USD 4,68  miliar  atau naik 12,49 persen dibandingkan  tahun  sebelumnya sebesar  USD  4,16  miliar. Sementara  itu, nilai  ekspor  fesyen  muslim  periode  Januari–Mei  2022 tercatat sebesar  USD  2,35 miliar atau naik 41,42 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar USD 1,66 miliar.

Adapun lima besar negara tujuan ekspor fesyen muslim Indonesia yaitu Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Korea Selatan dan Kanada. Miftah   juga   mengajak para   pemangku   kepentingan   terkait   untuk   menyukseskan   JMFW   dan menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia.

“Mari kita berkolaborasi menyatukan kekuatan   dan   sumberdaya   yang   dimiliki   untuk   bersama-sama   menyukseskan   JMFW   serta menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia,” pungkas Miftah Farid. (lela; foto humaskemendag)

Bagikan berita ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Presiden Jokowi Terima Kwarnas Gerakan Pramuka Laporkan Jambore Nasional (Jamnas) XI Tahun 2022
Next post Bahas Krisis, Joko Widodo Undang Ketua Lembaga Negara