Live Project Seni Mural “Daulat Pangan Lokal” Di Taman Ismail Marzuki
Sinmeta-, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berkolaborasi dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan komunitas seni Jakarta Art Movement (JAM) menghelat Live Project Seni Mural ‘Daulat Pangan Lokal’ di kompleks Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki hingga (11/12).
Seluruh acara selama empat hari bisa diakses oleh pengunjung Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Adapun tema ‘Daulat Pangan Lokal’ beranjak dari gagasan bahwa seni mural mampu secara langsung memberi pesan pada publik, memaknai ulang peristiwa peristiwa dengan karakter khasnya, sekaligus membaca secara gamblang fenomena yang mendesak menyangkut hajat hidup orang banyak.
Terutama, tatkala krisis pasokan pangan global terjadi sebab konflik perang berlarut di sejumlah negara, perubahan iklim ekstrim bumi yang mengancam panen raya, serta kewaspadaan ketersediaan pangan lokal (Indonesia).
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan kolaborasi multisektor menjadi kunci dalam upaya menjaga ketahanan pangan. Dan kita mendukung upaya bersama dalam membangun pangan yang kuat karena ini sifatnya multisektor dan multiaktor.
“Dan Badan Pangan Nasional tidak bisa sendiri, diperlukan sinergisitas dan kolaborasi dengan seluruh stakeholders pangan dari hulu ke hilir bersama sektor pentahelix government, academics, business, community, dan media”, ujar Arief Prasetyo Adi.
Menurut Arief Prasetyo Adi, lewat kesenian mural diharapkan pesan kedaulatan, ketahanan, keamanan, dan keanekaragaman pangan yang selama ini terus dikampanyekan Badan pangan Nasional dapat diterima dan diinternalisasi dengan lebih mudah oleh khalayak, khususnya generasi muda sebagai penerus tongkat estafet bangsa.
“Melalui gelaran ini, kita berharap isu-isu pangan menjadi lebih mudah diterima publik. Kita percaya bahasa seni adalah bahasa yang universal sehingga mampu menembus ruang-ruang pemahaman secara lebih komprehensif”, ungkap Arief Prasetyo Adi.
Sementara, Kurator Seni dari komunitas Jakarta Art Movement, Bambang Asrini menyatakan bahwa seni mural memiliki karakter istimewa yang mampu menarik perhatian kaum muda dengan sifatnya yang egaliter dan bersentuhan dengan ruang-ruang publik luar ruang dan demokratis.
“Acara On the Spot Mural Action yang digagas bersama Badan pangan Nasional dan Dewan Kesenian Jakarta ini misinya, juga menggugah kesadaran masyarakat luas, baik secara estetika maupun kontemplasi personal dan komunal tentang pemaknaan pesan pangan yang ingin disampaikan para seniman lewat karyanya”, ujar Bambang Asrini.
Dan acara ini juga bagian tak terpisah dari komitmen Dewan Kesenian Jakarta berkolaborasi dengan berbagai pihak, selain program tahunan seni public luar ruang berupa live mural dan instalasi untuk menyongsong acara Jakarta Biennale, ujar Aidil Usman, yang menjabat Ketua Komite Seni Rupa, Dewan Kesenian Jakarta. (tama/gung; foto humasjam)