Sinmeta-, Tanggal 5 September menjadi ajang bagi semua lembaga maupun platform untuk membuat kegiatan yang membangkitkan kesadaran untuk beramal dan berbuat baik. Demikian termaktub dalam Hari Amal Internasional PBB (United Nation International Charity Day). Inilah kesadaran untuk membantu kelompok yang kurang beruntung, yang mendorong anak muda bertalenta tinggi dan penuh inovasi.

Rainier W Hardjanto pun menyasar kelompok disabilitas Indonesia yang mencapai 14,2 persen dari total populasi Indonesia atau sekitar 30 juta orang. Dan lembaga kemanusiaan maupun sosial yang saat ini hadir untuk mendukung mereka, belum menyentuh aspek kompetensi para disable.

“Semua program yang diluncurkan hanya membantu anak spesial (disabilitas) untuk mandiri dalam kegiatan sehari-hari. Tapi belum ada yang membantu mereka untuk mengembangkan kompetensi sesuai kemampuan mereka,” kata Rainier W Hardjanto

Kekosongan inilah, yang ingin diisi oleh Artnme (www.artnme.com), yang bukan hanya memberikan bimbingan pada anak disabilitas tapi juga membangun kepercayaan diri melalui seni. Dengan menciptakan karya seni di rumah maupun di panti asuhan atau SLB diharapkan para saudara spesial dapat berkembang ke tingkat yang berbeda.

United Nation International Charity Day

Karena itu, dirinya membantu melakukan pengajaran dan bimbingan ke panti asuhan maupun SLB, agar para saudara disabilitas ini bisa mendapatkan pengajaran dan metode tepat untuk mengembangkan potensi dan talenta seni yang mereka miliki.

Jika mereka sudah menghasilkan karya seni, Art and me Indonesia (www.artnme.com) hadir untuk membantu menampilkan karya mereka ke publik, tuturnya. Rainier menyebutkan bahwa banyak teman – teman disabilitas yang memiliki talenta yang sangat luar biasa.

“Artnme memiliki fokus pada anak-anak disable dan panti asuhan. Dan selama ini, Artnme telah berhasil menarik simpati dari beragam kelompok, sehingga mampu mengumpulkan bantuan hingga Rp.550 juta, yang sudah disalurkan pada pihak yang membutuhkan”, Rainir W Hardjanto.

Beberapa yang selama ini turut mendukung yakni Frisian Flag, Kalbe Nutritional, Vidoran, Jakarta Fresh Chicken dan Sidomuncul. “Saya sangat berterima kasih pada semua pihak yang telah mendukung Artnme. Dan saat ini, dalam memperingati Hari Amal Internasional PBB, Artnme menggelar lomba lukis yang dapat diikuti oleh anak-anak yang tinggal di panti asuhan dan anak-anak SLB”, kata Rainier W Hardjanto.

Dan lomba lukis ini mengangkat tema World Food Day 2022 sebagai upaya untuk mendukung World Food Day PBB 2022. “Para peserta tinggal mengirimkan foto hasil karya lukis mereka melalui nomer wa +62 8572 817 6663, dengan menyertakan nama, alamat, umur, nomer handphone orang tua atau penanggung jawab dan cerita tentang hasil karyanya, paling lambat tanggal 30 Agustus 2022”, urai Rainier W Hardjanto..

Jika nanti berhasil memenangkan perlombaan ini, akan ada sejumlah uang tunai yang dapat dimiliki. Untuk info lengkap bisa dilihat di instagram artnme.ind . Kegiatan peluncuran ini dapat dihadiri khalayak umum dengan melakukan registrasi  bit.ly/NFTCharityArtandMe

Dan masih dalam rangkaian acara peringatan Hari Amal Internasional, akan diluncurkan NFT Charity ART and Me pada tanggal 4 September 2022, yang akan dibuka oleh para tokoh nasional, seperti H.Bambang Soesatyo, S.E, MBA Ketua MPR-RI, Jend.TNI Dr.H.Moeldoko, S.I.P. Kepala Staf Kepresidenan, Dr.H.Sandiaga S.Uno, BBA, MBA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Ir.H.La Nyalla Mahmud Mattalitti Ketua DPR-RI, Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan RI, Rosan Perkasa Roeslani Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Mr.Camilo Valencia Gonzales Duta Besar Kolombia untuk Indonesia, Pak Rajendra Aryal Perwakilan PBB FAO di Indonesia dan Timor Leste, serta pembicara Duta Besar RI Arrmanatha Nasir, Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York dan pembicara selebriti yaitu Ussy Sulistiowati dan Wulan Guritno.

United Nation International Charity Day

Rainier W Hardjanto menjelaskan NFT Charity ini merupakan bagian dari Artnme yang akan membantu penjualan hasil karya seni para anak disable dan panti, dengan tambahan sertifikat  NFT.  Tentu saja, semua hasil penjualan akan menjadi milik mereka.

“NFT Charity akan membuka akses pada mereka, para saudara disabilitas sehingga bisa memanfaatkan teknologi dalam menyalurkan kemampuan seni mereka sekaligus akan membuka peluang bagi mereka untuk mendapatkan penghasilan, yang pada ujungnya akan menjadikan mereka bukan hanya mampu untuk bertahan hidup tapi memiliki kehidupan yang lebih baik”, tegas Rainier W Hardjanto.

Sebagai catatan bahwa pada tanggal 14 Agustus 2022 lalu , Rainier W Hardjanto berkesempatan bertemu dengan  Duta Besar RI Arrmanatha Nasir, Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York, yang akan menjadi pembicara di acara seminar 4 September nanti. Dan semoga seminar 4 September nanti membuka pemahaman masyarakat mengenai kebahagiaan yang didapatkan dengan cara beramal dan berbagi kepada yang membutuhkan. (lela; foto docpri)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *