SINMETA.ID, Jakarta – Setelah merilis beberapa karya sebelumnya, yaitu lagu “Inginnya Egois” (4 Januari 2023), “Gara-gara Drakor” (1 Februari 2023), “Lagu PMS” (1 Maret 2023), “Aku Berharga” (5 April 2023) buku “Kamu Berharga Meski Tidak Jadi Apa-apa (25 Juni 2023), “Yang Hilang, yang Berarti” (3 Mei 2023) dan lagu “Berdamai Dengannya” (7 Juni 2023), kali ini Bemandry telah siap memperkenalkan karya terbarunya.
Karya barunya tersebut adalah “Tetap Sama Di Matanya”, yang resmi dirilis hari ini, Rabu (5/7/2023) di banyak digital streaming platform. Lagu tersebut menjadi karya ke-8 yang ia rilis di tahun 2023, yang mana seperti yang sempat ia sampaikan kepada banyak media, sepanjang tahun ini ia telah siap merilis 13 karya baru. 12 diantaranya merupakan karya musik, dan satu lagi adalah karya buku.
“Tetap Sama Di Matanya” sendiri menceritakan tentang seorang pria yang di dalam hidupnya hanya mencintai satu sosok wanita. Walau ada beberapa wanita lain yang sebenarnya menaruh harap kepadanya, pria tersebut tidak peduli akan semua itu. Sebab, mata dan hatinya telah dibutakan oleh seorang wanita yang telah dicintai sejak lama. Yang membuatnya tergugah untuk melakukan apa pun.
Bemandry memaparkan, kisah dalam lagu “Tetap Sama Di Matanya” sendiri pada awalnya terinspirasi dari cerita yang ada dalam novel berjudul “Ayah”, yang ditulis oleh novelis ternama Indonesia, Andrea Hirata. Lagu ini Bemandry tulis tak lama setelah ia selesai membaca buku tersebut untuk kedua kalinya pada akhir tahun 2022 lalu. Ia sangat terinspirasi oleh sosok Sabari, tokoh utama dalam novel tersebut yang sangat mencintai seorang wanita bernama Marlena.
Namun sayang, cintanya yang begitu besar dari Sabari bertepuk sebelah tangan. Sebesar apa pun upaya yang dilakukan olehnya, Sabari tak pernah menarik perhatian Marlena sedikitpun. Sabari tetap dianggap sebagai sosok yang tak ada apa-apanya dan tidak berharga sama sekali di mata wanita itu.
“Saya memiliki beberapa cara ketika membuat musik. Dan salah satunya adalah saat saya seringkali melibatkan untuk proses pendalaman kisah untuk sebuah lagu. Proses pembuatan lagu yang terinspirasi dari buku sendiri bukan pertama kalinya saya lakukan. Dulu saya pun sempat membuat lagu yang terinspirasi dari buku, dan kebetulan dijadikan original sountrack bagi buku tersebut. Seperti lagu “Saka & Lara” yang saya buat dari buku “KALA” dan juga “Relakanmu Untuknya” yang dibuat untuk buku “Elegi Renjana”, jelas Bemandry.
Bemandry mengungkapkan, kisah seorang Sabari yang ada di dalam novel “Ayah” itu sangat menggugah nya untuk membuat karya dalam bentuk lainnya. Kisah tersebut banyak terjadi di tengah masyarakat. Di mana banyak sekali orang di luar sana yang kehilangan akal sehatnya hanya untuk mengejar cinta. Padahal jika disadari lagi, apa yang ia lakukan sebenarnya sedang menyakiti dirinya sendiri.
“Seperti yang dilakukan oleh Sabari sendiri kepada Marlena. Ia melakukan berbagai cara terbaiknya hanya untuk menarik perhatian Marlena. Bahkan ia pun rela berkorban untuk Marlena dan bertanggung jawab akan suatu hal yang tidak ia lakukan. Pokoknya saking cintanya Sabari, dia tidak peduli apa pun yang akan terjadi. Bahkan ia banyak disakiti oleh wanita tersebut,” paparnya lagi.
Walau di dalam novel tersebut Sabari tak pernah berhenti mencintai Marlena hingga akhir cerita, di dalam lagu “Tetap Sama Di Matanya” ini, Bemandry mengakhiri ceritanya dengan si pemeran utama dalam lagu ini akhirnya menyerah memperjuangkan cintanya.
“Lagu ini saya buat untuk memberi pesan kepada orang-orang di luar sana, bahwa kita sebenarnya boleh memberikan cinta yang sangat besar kepada orang yang kita cintai. Tapi, jangan sampai cinta yang besar itu membuat seseorang jadi buta mata dan hati. Jangan karena alasan cinta, seseorang rela untuk terus terluka. Dan bagi saya, bukan seperti itu konsep mencintai yang sebenarnya. Memberi dan menerima harus sama-sama besarnya,” tutur Bemandry.