Bemandry dan Febry Lillah

Kolaborasi Bemandry dan Febry Lillah Lewat “Berdamai Dengannya”

SINMETA.ID, Yogyakarta – Setelah berhasil merilis enam karya sebelumnya, yaitu lagu “Inginnya Egois” (4 Januari 2023), “Gara-gara Drakor” (1 Februari 2023), “Lagu PMS” (1 Maret 2023), “Aku Berharga” (5 April 2023) buku “Kamu Berharga Meski Tidak Jadi Apa-apa (25 April 2023), dan single “Yang Hilang, yang Berarti” (3 Mei 2023), kali ini Bemandry telah siap memperkenalkan karya terbarunya kepada para pendengar musik di Indonesia. Karya barunya tersebut ia beri judul “Berdamai Dengannya”, yang resmi diperkenalkan hari ini, Rabu (7/6/2023) di banyak digital streaming platform.

Dikarya ketujuhnya kali ini, Bemandry melakukan kolaborasi dengan salah satu penyanyi dan penulis lagu wanita asal Yogyakarta, Febry Lillah. Bemandry mengatakan, selama perjalanan berkaryanya sejak tahun 2018 silam, kolaborasi bersama Febry Lillah adalah pengalaman pertamanya berduet dengan musisi wanita.

“Untuk berkolaborasi dengan musisi lain sebenarnya saya sudah pernah melakukannya sejak dulu. Mulai dari berkolaborasi dengan Fiersa Besari, Cakka Nuraga (The Finest Tree), Kakung Triadmojo (ex Langit Sore), Yunan Patra Juangga (Batiga) dan masih banyak lagi. Tapi semuanya adalah musisi laki-laki. Kolaborasi bersama Febry Lillah adalah pengalaman pertama saya berduet dengan penyanyi wanita,” tutur Bemandry.

Lanjut Bemandry, berkolaborasi dengan penyanyi wanita bukanlah hal yang mudah. Terutama ketika dalam proses penulisan lagu dan rekaman. Selama proses berkaryanya tersebut, Bemandry maupun Febry Lillah yang menulis bersama lagu ini, sama-sama menekan egonya masing-masing. Di mana mereka mencari formula sebuah karya yang dapat mengakomodir pesan yang ingin mereka sampaikan dalam lagu, tanpa ada satu pun yang lebih dominan di dalamnya.

“Karena ini karya bersama, dalam pikiran saya dan Febry ketika menulis lagu ini, kita penginnya nggak ada yang dominan di antara kita berdua. Kalau harus menonjol, ya harus dua-duanya. Makanya untuk pemilihan progresi chord, referensi, lirik dan nada sendiri risetnya membutuhkan waktu berbulan-bulan. Walaupun saat proses penyempurnaan dalam penulisan dan rekamannya sendiri tidak sampai sehari. Agak peer, tapi seru banget,” pungkas Bemandry.

Berawal dari narasumber

Febry Lillah melanjutkan, pertemuannya bersama Bemandry ia katakan sebagai perjumpaan yang tidak diduga-duga. Ia yang sehari-harinya berprofesi sebagai penyiar di salah satu stasiun radio swasta di Yogyakarta, di tahun 2022 lalu mendapat tugas dari tempat kerjanya untuk mewawancarai seorang musisi yang sedang mempromosikan karyanya di sana. Dan musisi itu adalah Bemandry.

“Dari situ mulai follow-follow Instagram. Dan ternyata tempat makan langganan aku di Jogja juga jadi tempat favorit makannya Mas Bem pas masih tinggal di Jogja dulu. Dari situ janjian, kalau Mas Bem di Jogja nanti makan bareng di warung tersebut. Pertama kali ketemu di luar kerjaan malah ngerasa cocok dan nyambung, karena aku memang suka nulis lirik lagu dan bikin lagu tapi sejauh ini cuman di up ke soundcloud aja, aku kasih dengar Mas Bem lagu-laguku. Eh ternyata mas bem kaget aku nulis lagu juga. Dari situ mulai intens selalu nyempetin buat ketemu kalau Mas Bem di Jogja buat sekedar sharing atau bahas musik,” papar Febry.

“Yang menariknya lagi adalah, from nothing to something, dan from client to duet mate. Masih nggak nyangka menggarap lagu bareng sama orang yang awal mulanya client aku di kantor. Karena ini juga merupakan single duet pertama aku yang dirilis secara proper, aku jadi belajar banyak dari mulai proses recording hingga tahap perilisan. Seneng banget dapet banyak ilmu baru di sini,” lanjutnya.

Febry Lillah berharap, semoga lagu “Berdamai Dengannya” ini bisa diterima dengan baik oleh para pendengar musik di Indonesia, dan juga bisa menjadi stimulus awal untuk menyadarkan banyak orang di luar sana yang putus dengan cara “nggak baik baik saja” untuk segera berdamai dengan dirinya sendiri, dan juga dengan orang yang pernah menjadi bagian penting dalam hidupnya.

“Untuk karir musik semoga bisa menghasilkan karya-karya selanjutnya dan tidak berhenti di sini aja. Harapan untuk Mas Bem juga semoga karya-karyanya dapat diterima dengan baik dan pendengarnya makin banyak,” tambah Febry.

Berdamai dengan masa lalu

“Berdamai Dengannya” sendiri mengisahkan tentang pertemuan kembali sejoli yang sudah lama sekali tidak bertemu dalam satu kesempatan. Mereka berdua dulunya adalah sepasang kekasih, namun pada akhirnya harus berjarak begitu saja karena kandasnya hubungan mereka berdua dengan keadaan yang tidak baik-baik saja.

Dalam pertemuan tersebut, mereka saling bertukar cerita satu sama lain tentang diri mereka saat ini. Juga tentang mengapa mereka sempat menjadi orang yang saling menyimpan rasa marah dan dendam karena perpisahan mereka. Padahal dulunya ketika mereka masih bersama, mereka berdua adalah orang yang sempat saling mencintai.

Dan dari momem pertemuan kembali itu, akhirnya mereka pun saling mengikrarkan diri untuk saling memaafkan dan mengikhlaskan segala hal yang sempat membuat mereka terluka. Dan dari situ pula, mereka berjanji untuk kembali saling memberi kebaikan, walau mereka sudah tidak bisa lagi berjalan beriringan.

 

Bagikan berita ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Apresiasi Budaya Indonesia Timur, Jordy Waelauruw Persembahkan Colo Colo
Next post Mantan Ketua Wantimpres Sri Adiningsih Wafat