Petani Berhasil Jawab Kuis Dadakan Presiden Di Bendungan Sadawarna

Sinmeta-, Presiden Joko Widodo berdialog dengan sejumlah petani yang ada di sekitar bendungan. Sekaligus Presiden menyaksikan penyerahan simbolis traktor dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kepada para petani. Para petani pun menyampaikan apresiasi kepada Kementerian PUPR.

Namun, tiba-tiba Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajukan pertanyaan kepada petani. “Tahu singkatan PUPR enggak ?”, tanyanya.

“Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat,” jawab salah seorang petani.

“Kalau Menteri ATR/BPN singkatannya apa ?. Ini pak Menterinya ada”, tanya kembali Ridwan Kamil.

“Aparatur Tinggi Rakyat”, jawab seorang petani dengan salah.

Petani Berhasil Jawab Kuis Dadakan Presiden Di Bendungan Sadawarna

“Kalau ada yang tahu, 100 ribu nih”, ucap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

“Aparatur Tinggi Negara”, jawab petani dengan salah.

“Dinaikkan 1 juta”, ujar Presiden Joko Widodo memberi motivasi kepada petani agar dapat menjawab dengan benar.

“Badan Pertanahan Nasional, Agraria dan Tata Ruang,” ucap salah seorang petani.

“1 juta dari Pak Presiden, jangan dibelanjakan, dipigura saja”, ujar Ridwan Kamil disambut gelak tawa para petani.

Petani yang berhasil menjawab kuis dadakan dari Presiden Joko Widodo tersebut adalah Asroni, petani dari Kabupaten Subang. Asroni mengaku sangat bahagia dapat menjawab pertanyaan tersebut dan mendapatkan hadiah.

Petani Berhasil Jawab Kuis Dadakan Presiden Di Bendungan Sadawarna

“Alhamdulillah senang, selain uang dapat juga traktor sebagai kenang-kenangan. Terima kasih Pak Presiden dan jajaran kementerian Indonesia”, ucap Asroni.

Asroni juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka dan tidak memiliki firasat apapun akan mendapatkan hadiah tersebut. Menurutnya, hadiah tersebut akan diserahkan kepada perkumpulan petani pemakai air (P3A) untuk kemanfaatan bersama. “Kesejahteraan petani lebih meningkat”, harapnya.

Sementara itu, disisi lain para Petani mengaku khawatir dengan masa depan sektor pertanian apabila tidak ada regenerasi petani mulai dari sekarang. Momen bertemu dengan Presiden Joko Widodo tidak dilewatkan para petani untuk menyampaikan tantangan yang dihadapi petani mulai dari masalah produksi pertanian hingga regenerasi petani Indonesia. Bahkan salah satu petani yang berkesempatan berdialog dengan Presiden mengatakan sudah menjadi tugas bersama untuk mendorong regenerasi petani Indonesia.

Petani Berhasil Jawab Kuis Dadakan Presiden Di Bendungan Sadawarna

Menurutnya, anak muda saat ini cenderung tertarik untuk masuk bekerja dalam dunia industri dibandingkan pertanian. Mindset-nya anak muda sekarang lowongan pekerjaan itu lowongan pekerjaan di industri, bukan pertanian, ujarnya. Meski demikian, petani tersebut menyebut di daerahnya masih ada perkumpulan anak petani yang juga terjun dalam dunia pertanian, tetapi persentasenya cukup rendah.

Disamping itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang turut mendampingi Presiden menyebut bahwa pihaknya juga memiliki program petani milenial guna mendorong generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian. Regenerasi petani mulai dari sekarang, dikhawatirkan dirinya yang saat ini berusia 29 tahun menjadi generasi terakhir.

“Takut anaknya enggak mau jadi petani ?”, tanya Ridwan Kamil.

“Iya, karena ngelihat yang lainnya gitu pak. Jadi ya udahlah kamu jadi apa, jadi apa. Kadang-kadang nanya anak enggak ada yang mau jadi petani kan pak, maunya polisi, gubernur”, jawab petani tersebut.

Petani Berhasil Jawab Kuis Dadakan Presiden Di Bendungan Sadawarna

Presiden Joko Widodo mengakui anak muda saat ini lebih memiliki kecenderungan untuk melakukan budidaya tanaman kebun daripada pertanian. “(Anak muda) senangnya biasanya ke melon, jagung, hidroponik gitu-gitu”, katanya.

Turut mendampingi Presiden saat berdialog dengan para petani yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (gung/tama; foto bpmisetpres)

Bagikan berita ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Untuk Kesehatan Masyarakat, Presiden Larangan Penjualan Rokok Batangan
Next post Hasan Basri Apresiasi Kebijakan Kemenkes, Usulkan Mix Method Pendidikan Kedokteran Di RUU Kesehatan