Sinmeta-, Program Kartu Prakerja telah menjadi Game Changer atau Pengubah Permainan dalam penyerapan angkatan kerja baru. Dan mengutip hasil survei Evaluasi pada 2020-2022, Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menyebut, program tersebut telah memberi tiga manfaat. Yakni, mengentas pengangguran, menjadi insentif untuk modal usaha, serta meningkatkan kompetensi, daya saing, produktivitas, dan kewirusahaan.
Adalah fakta bahwa pelatihan Prakerja nyata bermanfaat, dimana tujuh puluh lima persen peserta telah memanfaatkan sertifikat pelatihan Prakerja untuk melamar kerja, sehingga sepertiga peserta penganggur kini sudah bekerja, jelas Moeldoko saat membuka Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja di Kota Madiun secara daring (5/9).
Panglima TNI 2013-2015 ini mengajak kepada para alumni program Prakerja, untuk menjadikan kartu Prakerja sebagai kesempatan merubah hidup. Kartu Prakerja sebuah kesempatan untuk merubah masa depan. Kalian harus berani merubah hidup diri kamu, keluarga kamu, dan lingkungan kamu. Jangan hidup miskin terus, ucap Penjaga NKRI ini.
Program Kartu Prakerja disiapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu jalan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Melalui program Kartu Prakerja, angkatan kerja baru yang setiap tahun mencapai 2,5 juta jiwa memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelatihan kerja sehingga memiliki daya saing dan terserap di dunia kerja.
“Hasilnya, BPS mencatat persentase angkatan kerja yang pernah mengikuti pelatihan/kursus yang di tahun 2019-2020 hanya ada di kisaran 10 persen, pada 2022 sudah meningkat ke angka 16,36% dimana mayoritas dikontribusikan dari pelatihan Prakerja”, papar Moeldoko.
Moeldoko yang juga Wakil Ketua Komite Cipta Kerja mengungkapkan, pemerintah telah menggelontorkan anggaran sangat besar untuk program Kartu Prakerja. Tahun pertama sebesar Rp.10 triliun, dan tahun kedua Rp.20 triliun.
“Untuk itu, mari manfaatkan dengan sebaik-baiknya program ini. Dan mari berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah menyiapkan program ini untuk kalian”, seru Moeldoko
Sebagai informasi, pendaftar Kartu Prakerja di Jawa Timur pada 2022 mencapai 4,5 juta orang. Dari jumlah itu, pendaftar yang diterima “hanya” 1,38 juta atau terbesar kedua se-Indonesia. Pelatihan paling favorit, diantaranya telemarketing, strategi pemasaran, kerajinan tangan, tata rias, hingga IELTS.
Pelaksanaan program prakerja diatur dalam tiga peraturan. Yakni, Peraturan Presiden (Perpres) No 76/2020 dan Permenko Perenomian No 3/2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Prakerja, serta Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 35/2020 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penganggaran, Pencairan, Pertanggungjawaban Dana Kartu Prakerja. (tjoek; foto humasksp)