Hadapi Tantangan Ekonomi Global Siapkan Kolaborasi T20 Dan G20
Sinmeta-, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menekankan pentingnya pemerintah berjalan beriringan dengan wadah pemikir (think tank) dan institusi akademis. Baginya, seluruh pihak dapat menyusun strategi bersama untuk melangkah ke depan. Demikian paparnya dalam dialog T20-G20 Dialogue in Fostering Global Cooperation pada acara T20 Summit yang diselenggarakan di Hotel Hilton Nusa Dua, Badung, Bali (6/9).
“T20 dan G20 dapat berkolaborasi lebih erat untuk memfasilitasi dialog dan meningkatkan sinergi. Kolaborasi ini nantinya dapat turut berkontribusi dalam menghadapi tantangan ekonomi global”, ungkap Jerry Sambuaga.
Diyakini oleh Jerry Sambuaga, antusiasme dalam rangkaian T20 Summit akan memberi energi dalam kerjasama pemerintah dan wadah pemikir dalam sektor ekonomi, perdagangan, investasi, kesehatan, dan agrikultur untuk pemulihan ekonomi.
“Seluruh pihak perlu bekerja bersama dalam mengidentifikasi, menghadapi, dan memitigasi banyak tantangan dalam dunia yang tantangan geopolitiknya semakin meningkat. G20 mampu menawarkan jembatan dan platform sebagai solusi”, jelas Jerry Sambuaga.
Pemulihan ekonomi yang berjalan masih tidak seimbang, tidak mencukupi, dan rentan. Tantangan pertama adalah pertumbuhan ekonomi dunia yang diprediksi kurang dari 3 persen dan banyak tanda lain bahwa dunia akan memasuki resesi global. Kedua, outlook pertumbuhan perdagangan menjadi 4 persen. Dengan kata lain, tidak mampu mencukupi permintaan karena disrupsi rantai pasok global.
Pemerintah sudah melakukan kebijakan yang tepat untuk menangani tantangan ini. Jerry Sambuaga juga menjelaskan komitmen Kementerian Perdagangan terkait digitalisasi. Mulai dari hal yang sederhana seperti transaksi dengan menggunakan Quick Response Indonesia Code (QRIS) di pasar rakyat hingga aset digital, seperti aset kripto.
“Kementerian Perdagangan mencatat peningkatan nilai transaksi aset kripto di Indonesia yang cukup signifikan, tercatat Rp64,9 triliun pada 2020 dan Rp859,4 triliun pada 2021”, urai Jerry Sambuaga.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, hingga semester I-2022, Indonesia telah membukukan surplus USD 24,89 miliar. Pada akhir tahun ini, surplus neraca perdagangan diyakini akan melampaui tahun lalu yang senilai USD 35,34 miliar.
T20 Summit menyoroti rekomendasi bagi pimpinan negara G20 mulai dari keuangan iklim, arsitektur kesehatan global, hingga transisi digital. Hal ini untuk memastikan koordinasi terpadu demi pemulihan global yang inklusif. Puncak pertemuan tersebut mengusung tema “Strengthening the Role of G20 to Navigate the Current Global Dynamics”.
T20 atau Think-20 adalah salah satu engagement group (EG) untuk wadah para pemikir dan institusi riset. T20 berperan menyediakan rekomendasi analitis dan solusi masa depan untuk proses G20. Peran tersebut menjadi penting bagi keketuaan Indonesia di G20 sebagai perwakilan peran ekonomi baru dan berkembang dalam isu-isu global dan solusinya.
T20 diselenggarakan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia dan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia berkolaborasi dengan berbagai institusi wadah pemikir dunia.
Diskusi “T20-G20 Dialogue in Fostering Global Cooperation“ dapat disaksikan kembali di tautan https://youtu.be/OHliak1vemg. (lela; foto humaskemendag)