Festival Lampion Lantern Dream Parade Sambut Hari Jadi Ke-20 Provinsi Kepulauan Riau
Sinmeta-, Festival Lampion Lantern Dream Parade yang digelar di Tanjungpinang (10/09), sukses mengajak masyarakat berbondong-bondong datang menyaksikan pawai lampion tersebut. Mulai dari Kota Tua di jalan Merdeka hingga pelataran Gedung Daerah. Ribuan masyarakat Tanjungpinang berjubel untuk melihat berbagai penampilan yang dibawakan para peserta pawai.
Sebagai bagian dari rangkaian Hari Jadi Ke-20 Provinsi Kepulauan Riau, Festival Lampion Lantern Dream Parade tahun 2022 digagas oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepri bersama dengan DPD Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Kepri. Tak kurang dari 2.000 peserta dari 53 sekolah dan paguyuban warga daerah ikut andil dalam festival ini.
Berbagai penampilan ditampilkan para peserta, mulai dari tarian, penampilan angklung, atraksi silat, barongsai, dan singa barong. Penampilan yang begitu beragam membuat masyarakat yang datang sangat terhibur.
Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad bersama Walikota Tanjungpinang Hj. Rahma, Anggota DPRD Kepri Bobby Jayanto dan Rudi Chua, serta Ketua DPD Asparnas Kepri Mulyadi Tan menyaksikan pertunjukan yang dilakukan peserta pawai dari panggung utama di Gedung Daerah. Tampak sumringah dan mereka tak henti-hentinya memberikan senyuman dan tepuk tangan untuk mengapresiasi penampilan peserta pawai lampion.
Gubernur Ansar Ahmad mengatakan festival ini sebagai ajang mempromosikan kota Tanjungpinang sebagai salah satu destinasi wisata multi budaya, yang dapat menjadi inspirasi bagi Kabupaten/Kota lainnya yang ada di Provinsi Kepri dan daerah lainnya di Indonesia.
“Kota Tua yang kini sudah mulai tampak bedelau, juga diharapkan menjadi ikon pariwisata bagi Kota Tanjungpinang dan menarik minat wisatawan untuk datang mengunjunginya”, kata Ansar Ahmad.
Gubernur Ansar Ahmad berharap dari dilaksanakannya rangkaian acara memperingati Hari Jadi Ke-20 Provinsi Kepulauan Riau tahun ini dapat meningkatkan daya tarik wisatawan dan menjadi agenda tahunan pariwisata Kepri serta bertujuan untuk memperkenalkan dan mempertahankan tradisi, akulturasi budaya di Kepri.
Sementara itu, Mulyadi Tan menyebutkan Festival Lampion ini yang merupakan budaya dari masyarakat Tionghoa yang dirayakan setiap tahunnya pada hari ke-15 bulan pertama kalender Tionghoa yang menandai berakhirnya perayaan Tahun Baru Imlek yaitu perayaan Cap Go Meh.
“Kita targetkan festival lampion ini bisa masuk kalender even pariwisata nasional, sehingga turis nasional dan mancanegara bisa lebih banyak datang ke Tanjungpinang melihat ragam kebudayaan ini”, kata Mulyadi Tan. (gung/tama; foto humaspemprovkepri)