Sinmeta-, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hadir pasa acara Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka, yang digelar di Halaman Depan Istana Merdeka, Jakarta (01/08). Sekaligus menandai dimulainya rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia (HUT ke-77 RI).
“Alhamdulillahi rabbil ’alamin, kita patut bersyukur pada malam hari ini kita bisa memperingati bulan kemerdekaan, memperingati 77 tahun Indonesia merdeka”, kata Joko Widodo. Dan menyampaikan bahwa saat ini dunia tengah dihadapkan pada ketidakpastian dan krisis energi dan pangan yang di antaranya dipicu oleh pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina.
Ditambahkan oleh Joko Widodo bahwa, muncul krisis pangan, krisis energi, juga sama. Di semua negara gas sampai harganya lima kali lipat, bensin naik dua kali lipat. Inilah kesulitan-kesulitan yang dialami oleh hampir semua negara, tidak negara kecil, tidak negara besar, tidak negara kaya, tidak negara miskin, semuanya mengalami hal yang sama.
“Sehingga muncul krisis yang ketiga, yaitu krisis keuangan. Beberapa negara yang tidak kuat, ambruk karena sudah tidak memiliki uang kes, baik untuk membeli energi (bensin dan gas) atau membeli pangan”, ujar Joko Widodo.
Diungkapkan oleh Kepala Negara Di bidang energy pemerintah telah menggelontorkan subsidi untuk menekan dampak dari lonjakan harga bahan bakar minyak (BBM) bagi masyarakat. Kita patut bersyukur, alhamdulillah kalau bensin di negara lain sekarang harganya sudah Rp32.000, Rp31.000, di Indonesia pertalite masih Rp7.650. “Tapi juga perlu kita ingat subsidi terhadap BBM itu sudah sangat terlalu besar, dari Rp170-an (triliun) sekarang sudah Rp502 triliun”, tegas Joko Widodo.
Konflik Rusia dan Ukraina telah memicu lonjakan harga komoditas pangan akibat tersendatnya pasokan dari dua negara produsen gandum tersebut. Ukraina plus Rusia jumlah stok gandumnya ada 207 juta ton. “Inilah yang sekarang ini menyebabkan 330 juta orang kelaparan. Dan mungkin enam bulan lagi bisa 800 juta orang akan kelaparan dan kekurangan makan akut karena tidak ada yang dimakan”, kata Joko Widodo.
Dilanjutkan oleh Joko Widodo, di tengah situasi tersebut, bangsa Indonesia patut bersyukur karena stok beras di tanah air masih mencukupi. Alhamdulillah beras di Indonesia juga masih bisa kita cari dan tidak naik sama sekali. Ini patut kita syukuri. Berkat kerja keras Bapak-Ibu dan Saudara-saudara semuanya, berkat ikhtiar kita gotong royong bersama-sama”, ucapnya.
Kepala Negara pun kembali mengajak bangsa Indonesia untuk berdoa dan berzikir sehingga bangsa Indonesia diberikan limpahan energi dan pangan. Marilah kita berdoa bersama, berzikir bersama memohon kepada Allah Swt. agar negara kita selalu dilimpahi oleh pangan dan energi dan kita tidak kekurangan akan hal itu. Kita berusaha berikhtiar bersama-sama agar kita justru melimpah dan bisa membantu negara-negara lain yang sedang kesulitan saat ini.
Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka ini juga diisi oleh tausiah yang disampaikan oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin. Usai sambutan Presiden acara dilanjutkan dengan zikir bersama yang dipimpin oleh KH. Idris Hamid. Kegiatan dihadiri sejumlah ulama, tokoh agama, tokoh lintas agama, dan para Menteri Kabinet Indonesia Maju. (tgh/un; foto bpmisetpres)