Sinmeta-, Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat Zebaoth Bogor, Jawa Barat, menjadi gereja pertama yang dikunjungi Presiden. Presiden didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya dan langsung menyapa umat Kristiani yang ada di gereja tersebut. Perlu diketahui, Presiden Joko Widodo mengunjungi sejumlah gereja yang ada di Kota Bogor (25/12). Kehadiran Kepala Negara di sejumlah gereja tersebut untuk meninjau secara langsung perayaan Hari Natal dan mengucapkan selamat Hari Natal kepada para umat Kristiani yang sedang melakukan peribadatan.
“Saya melihat betapa sangat senang, betapa sangat bahagianya Bapak, Ibu dalam menyambut Natal tahun ini,” ujar Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo juga berharap seluruh umat Kristiani dapat merayakan Natal dengan damai dan bahagia. “Dan juga kita semuanya terus menyambung persaudaraan, mempererat persaudaraan, memperkuat kerukunan diantara kita”, tuturnya.
Usai meninjau perayaan Natal dan menyapa umat Kristiani di gereja tersebut, Presiden Joko Widodo kemudian melanjutkan perjalanan menuju Gereja Katedral Bogor. Di sana, Presiden kembali menyapa dan menyampaikan pesan kepada umat Kristiani yang sedang melakulan peribadatan di gereja tersebut.
“Mari bersama-sama kita terus mempererat persaudaraan kita, memperkuat kerukunan kita untuk kebangkitan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selamat Natal, semoga Tuhan memberkati kita semuanya”, kata Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, Kepala Gereja Katedral Bogor Romo Paulus Haruno dalam keterangan terpisah mengaku sangat senang dan mengapresiasi kehadiran Presiden Jokowi. Ia menyebut kehadiran Presiden Jokowi sebagai hadiah istimewa bagi umat Kristiani.
“Sungguh suatu surprise dan hadiah yang luar biasa yang sungguh-sungguh ini kejutan karena tanpa pemberitahuan sebelumnya Pak Presiden, Pak Jokowi yang ditemani Pak Wali Kota, Pak Bima Arya ini adalah suatu yang menambah suka cita Natal tahun ini”, ujar Romo Paulus Haruno.
Romo Paulus Haruno pun berharap kehadiran Presiden Jokowi dapat semakin meningkatkan semangat toleransi beragama di Indonesia. “Semoga suasana yang penuh toleransi, semua diberikan hak untuk menjalankan kebebasannya dalam beriman, beragama ini terus dibangkitkan di negara tercinta ini”, tuturnya. (wemfauzi; foto bpmi setpres)