Sinmeta-, Bersama Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Sulsel, Bali, NTT dan daerah lainnya, Jawa Barat masuk sepuluh besar kawasan pengembangan Kopi di Indonesia. Demikian dijelaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat meninjau penyemaian (nursery) benih kopi di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Hingga kini produksi kopi di Jawa Barat terus berkembang pesat. Pada Januari-Maret 2022 total penanaman bibit kopi mencapai 499.000 batang. Kemudian bertambah lagi pada April-Junuari 2022 sebanyak 1,01 juta batang, Juli-September bertambah 300.000 batang, dan pada Oktober-Desember mencapai 900.000 batang.
Perlu diketahui, saat ini, produksi kopi nasional mencapai 774,70 ribu ton, dimana sekitar 99 persennya merupakan hasil dari Perkebunan Rakyat. Sebagian dari produksi kopi tersebut diekspor dengan volume 382,93 ribu ton dan memberikan kontribusi devisa senilai Rp.12,35 Triliun pada tahun 2021.
Kopi merupakan komoditas penghasil devisa dari sektor perkebunan terbesar kelima, setelah Kelapa Sawit, Karet, Kakao dan Kelapa. Dan inovasi pengembangan bibit kopi ini merupakan usaha kita untuk memenangkan tantangan krisis pangan di masa depan.
“Harapannya, nanti ekspor kopi bisa meningkatkan lagi, dan kopi kita nomor satu di dunia”, tegas Menteri Syahrul Yasin Limpo. (nyg/tjoek; foto humaskementan)