Sinmeta-, Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima perwakilan dari holding industri pertahanan DEFEND ID dalam rangka menerima paparan dan bertukar pikiran terkait strategi pengembangan kendaraan taktis produksi dalam negeri (29/8), di Kemhan, Jakarta. Bahwa pengembangan rantis adalah salah satu langkah strategis untuk memacu peningkatan kemampuan industri pertahanan di Tanah Air. Kebijakan offset dalam pembelian alutsista pun dapat diarahkan kepada upaya pengembangan rantis.
“Kita harus sepakat kalau pengembangan kendaraan taktis ini sangat penting untuk industri pertahanan kita”, ujar Prabowo Subianto.
Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan dari DEFEND ID, di antaranya PT Pindad, PT Len Industri selaku induk dari holding DEFEND ID yaitu Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin.
Perwakilan DEFEND ID memaparkan bahwa pengembangan rantis produksi dalam negeri sangat membutuhkan dukungan dari ekosistem industri dan kebijakan industri pertahanan, yang terus didorong oleh pemerintah. Digarisbawahi pula bahwa seiring dengan pengembangan kendaraan taktis ini, harus dibangun juga industri hulu hingga industri hilirnya agar keberlanjutan operasional produk dapat terjamin minimal 10 tahun.
Saat ini, industri pertahanan di dalam DEFEND ID telah berhasil memproduksi beberapa produk rantis, di antaranya PT Pindad dengan MV1 4×4, MV2 4×4, MV2 Ev, dan MV cruiser 4×4.
Adapun PT Len dan PT Pindad masing-masing juga telah mengembangkan motor listrik bergaya trail, yaitu Stealth Trail E-tactical buatan PT Len dan MotoEV buatan Pindad.
Saat menerima paparan perwakilan DEFEND ID, Menhan Prabowo didampingi Wamenhan RI M. Herindra, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, dan Irjen Kemhan Letjen TNI Budi Prijono. (tjoek; foto humaskemenhan)