Sinmeta-, Terus memfasilitasi serta meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia melalui berbagai program menjadi concern Kementerian Perdagangan, demikian ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto terkait ekspor perdana ke Jepang satu kontainer produk briket arang kelapa (coconut charcoal briquette) senilai USD 19,2 ribu pada (12/8).
“Capaian tersebut diraih CV Coco Indonesia Maju sebagai peserta program pendampingan ekspor (Export Coaching Program/ECP) wilayah Jawa Barat. Program tersebut adalah kerja sama antara Pusat Pelatihan SDM Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat”, ujar Suhanto di kesempatan terpisah.
Ekspor perdana dilepas Kepala PPEJP Sugih Rahmansyah, Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Jabar M. Lukmanul Hakim, perwakilan dari Disdag Kabupaten Bandung Barat, Free Trade Agreements (FTA) Center Bandung, serta pendamping ECP Jawa Barat Abdillah Sani. Pelepasan juga disaksikan secara virtual oleh Duta Besar RI untuk Jepang dan Mikronesia Heri Akhmadi didampingi Atase Perdagangan Tokyo Arief Wibisono.
Dubes Heri Akhmadi mengungkapkan, briket arang kelapa cukup diminati di sejumlah negara, termasuk Jepang. Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo siap memfasilitasi pelaku usaha di Indonesia untuk dapat memasarkan produknya ke Jepang. Diharapkan program pendampingan semakin masif untuk dapat mendorong ekspor Indonesia ke Jepang.
Sementara Sugih Rahmansyah turut mengutarakan apresiasinya kepada CV Coco Indonesia Maju sebagai UKM milennial Jawa Barat yang berhasil melakukan ekspor perdana meskipun baru memasuki tahap ke-4 dari delapan tahap ECP.
“Pelepasan ekspor ini diharapkan dapat menginspirasi peserta ECP lainnya serta UKM di seluruh Indonesia untuk melakukan ekspor sebagai bagian dari upaya peningkatan ekspor nasional dan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi”, ujar Sugih Rahmansyah.
Capaian tersebut diwujudkan dari komitmen dan peran pendamping PPEJP Kementerian Perdagangan yang bersinergi bersinergi dengan kementerian/lembaga, BUMN, sektor swasta, serta pemerintah daerah. Seluruh pemangku terkait memberikan motivasi kepada para pelaku usaha secara khusus kepada UKM peserta ECP untuk dapat menembus pasar ekspor.
Sebagai catatan, total perdagangan Indonesia-Jepang pada 2021 mencapai USD 32,5 miliar. Adapun pada Januari–Juli 2022, totalnya tercatat USD 20,2 miliar atau naik 38,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan ekspor Indonesia ke Jepang tercatat USD 11,8 miliar dan untuk impor Indonesia dari Jepang USD 8,4 miliar. (lela; foto humaskemendag)