SINMETA.ID, Aceh – Kueh seupet merupakan kue khas Aceh yang biasanya disajikan untuk menjamu tamu saat Hari Raya Idul Fitri. Kue ini dibuat dengan cara dijepit dua cetakan lempeng besi, dan mempunyai bentuk yang beragam, seperti segitiga, bulat, atau berbentuk seperti gulungan.
Seupet dalam bahasa Indonesia mempunyai arti jepit. Nama kue ini diambil karena proses memasaknya yang mengharuskan adonan dijepit diantara cetakan, kemudian dibakar di atas tapeh atau kulit luar kelapa yang dijemur kering, hingga adonan matang secara merata.
Masyarakat Aceh biasanya membuat kue seupet sendiri menjelang hari raya. Cara membuatnya gampang, dan bahan-bahannya pun mudah didapatkan di mana saja. Kue ini berbahan dasar tepung terigu, gula, garam, mentega, dan santan. Semua bahan tersebut diaduk rata dengan kepekatan yang sedang hingga menjadi sebuah adonan yang siap untuk dibakar.
Sebelum adonan dicetak, cetakan besi terlebih dahulu dipanaskan di atas api dengan panas yang tidak terlalu tinggi. Setelah cetakan panas, kemudian diberi sesendok adonan dan dijepit. Lalu dibakar di atas api selama sekitar tiga menit. Setelah matang, dalam kondisi panas adonan diambil lalu dibentuk seperti pipa kecil atau seperti kipas. Kue seupet juga mempunyai warna yang bervariasi, ada warna putih, kekuningan, atau sedikit kecoklatan tergantung lamanya waktu saat membakar kue.
Proses pembuatan dengan dibakar di atas api langsung ini ada rasa seugam, rasa asap atau arang yang membuat wangi serta rasa kue lebih enak, dibandingkan jika membuatnya dengan kompor. Hingga saat ini masih banyak masyarakat Aceh yang membuat seupet dengan cara dibakar langsung di atas api.
Di Aceh, seupet banyak disuguhkan saat acara-acara istimewa seperti saat Lebaran, kenduri, maupun untuk camilan saat hari-hari biasa. Rasanya yang manis, gurih, dan renyah yang khas, membuat kue ini selalu digemari, terutama saat berkumpul bersama keluarga dan kerabat saat merayakan hari raya.
(FW)