“Bakar Gunung”, Tradisi Unik Masyarakat Bengkulu Jelang Mudik

SINMETA.ID, Bengkulu – Indonesia memang negara yang unik dan ragam akan budaya. Indonesia memiliki banyak sekali tradisi budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satunya tradisi lebaran.

Setiap daerah memiliki tradisi Lebaran berbeda, mulai dari nilai mistis dan kepercayaan, menjadi nilai seni dan keunikan tersendiri. Di Bengkulu, ada tradisi unik malam Lebaran yaitu membakar Gunung Api.

Membakar Gunung Api. Dari namanya memang nampak asing terdengar di telinga masyarakat. Tapi tenant, ini hanyalah istilah. Bukan berarti warga benar benar membakar sebuah gunung, melainkan susunan batok kelapa kering yang dibuat tinggi seperti gunung. Tradisi ini dilakukan oleh suku Serawai, selain membakar Gunung Api nama lainnya adalah Ronjok Sayak.

Jika anda mudik ke daerah Bengkulu, tentu pemandangan unik seperti ini biasa anda saksikan. Anda dapat menjumpai di depan rumah warga di sepanjang jalan. Bahkan, setiap satu rumah nyaris merata membuat lebih dari satu gunung api, yang disusun seperti tusuk sate hingga tinggi menjulang.

Konon, batok kelapa yang disusun dan dibakar merupakan tanda ucapan syukur pada Tuhan, sekaligus sarana mengirim doa untuk arwah sanak keluarga yang telah meninggal.

Setelah acara bakar-bakaran, warga akan mengirim makanan untuk tetangga dan kerabat dekat. Ini merupakan tradisi masyarakat Serawai yang dilakukan dengan arak-arakan bersama minta kue Lebaran ke rumah-rumah warga.

Kue tersebut untuk dimakan bersama. Tradisi tersebut selain memiliki makna silaturahmi, juga sedekah. Bahkan anda juga bisa mengikuti rangkaian acara adat tersebut. Sampai saat ini, kedua tradisi itu kerap dilestarikan di Bengkulu.

 

(FW)

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *