Sinmeta-, Jendral TNI (Purn) Andika Perkasa hingga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dinilai merupakan sosok yang potensial mengisi kursi menteri bila Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle kabinet. Hal tersebut diungkapkan Pengamat Politik, Agung Baskoro saat melihat ada sejumlah opsi yang bisa diambil Presiden Jokowi untuk menggantikan posisi menteri jika kader NasDem di-reshuffle dari pemerintahan.
Agung Baskoro mengatakan selain dari kalangan politisi, kalangan profesional hingga purnawirawan TNI juga berpotensi besar mengisi jabatan menteri. Seperti mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) TNI Andika Perkasa hingga Yusril Ihza Mahendra.
“Menimbang relasi Presiden Joko Widodo dengan kedua sosok ini sangat baik. Dan secara kompetensi, baik Andika Perkasa maupun Yusril Ihza Mahendra punya rekam jejak yang mentereng di bidangnya, baik soal Hankam di sisi Andika dan Hukum di sisi Yusril Ihza Mahendra”, ujar Agung Baskoro dalam keterangan tertulisnya (15/1) di Jakarta.
“Namun pertanyaan mendasarnya mengemuka, Apakah Andika Perkasa mewakili Nasdem atau profesional sebagaimana Hadi Tjahjanto yang ditunjuk jadi Menteri Agraria dan Tata Ruang pasca- pensiun dari TNI/Panglima,” sambung Agung Baskoro.
Hal tersebut, kata Agung Baskoro karena melihat bahwa Presiden Joko Widodo saat ini cenderung membutuhkan kekuatan politik yang solid. Lantaran diperkirakan Partai NasDem akan bergabung bersama dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai oposan Pemilu 2024 mendatang.
Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa. Dirinya mengatakan bahwa selain politisi, potensi kekosongan kursi menteri dapat diisi oleh kalangan profesional. Selain Jenderal (Purn) TNI Andika Perkasa yang disebutkan tadi, ada juga mantan Ketua Kadin Rosan Roeslani yang juga dinilai bisa menjadi opsi untuk menempati kursi menteri.
“Profesional bisa berasal dari kalangan organisasi pengusaha seperti KADIN, mantan Ketua Kadin seperti Rosan Roeslani”, ujar Herry Mendrofa. (sigit/tjoek; foto humasmabestni)