Sinmeta-, Presiden Joko Widodo menggelar rapat bersama jajarannya untuk membahas kebijakan slot penerbangan domestik maupun mancanegara di Istana Merdeka, Jakarta (26/12). Disisi lain, selepas mengikuti rapat, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo mendorong jajarannya untuk meningkatkan slot penerbangan dengan penuh kehati-hatian.
“Dari apa yang kita lakukan pemetaan, tadi Bapak Presiden juga sampaikan bahwa satu sisi kita meningkatkan slot, tapi tingkat kehati-hatian itu juga harus dilakukan. Beberapa hal yang akan kami lakukan dan sudah dilakukan, yaitu bagaimana mendistribusikan atau rebalancing terhadap kapasitas tiga terminal yang ada”, ujar Budi Karya Sumadi di Kantor Presiden, Jakarta.
Untuk menyeimbangkan kapasitas terminal, Budi Karya Sumadi mengatakan, penerbangan umrah yang sebelumnya difokuskan di Terminal 3 sebagai terminal internasional, kini dapat juga dilakukan di Terminal 2F. Menhub menambahkan, pihaknya juga akan menyediakan ruang tunggu yang nyaman bagi para pengantar umrah. “Kita membuat satu lounge yang convenient sekali, sama convenient dengan hotel. Ini membuat pengantar-pengantar itu bisa menunggu lebih dari 3-4 jam dengan fasilitas yang bagus”, imbuhnya.
Berikutnya, Kementerian Perhubungan juga akan mengoptimalkan landas pacu (runway) ketiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk meningkatkan kapasitas jumlah pesawat dan mengurangi antrean pesawat. Selain itu, Menhub juga meminta Angkasa Pura II untuk meningkatkan ground handling pesawat yang terkadang menjadi penyebab keterlambatan pesawat.
“Kami sendiri bersama-sama AP II, bersama Airnav akan melakukan suatu distribusi slot. Kita juga tahu bahwa ada golden time pada pagi dan sore hari, dan kita akan menghimbau pada airlines untuk menyebar penerbangan itu pada waktu-waktu yang lain”, jelas Budi Karya Sumadi.
Lebih lanjut, Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa saat ini situasi dunia penerbangan Tanah Air sudah mengalami pemulihan yang mana layanan penerbangan domestik mencapai 71 persen dibandingkan sebelum pandemi. Bahkan, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pemulihannya sudah mencapai 90 persen.
Sementara itu, untuk penerbangan dari dan ke luar negeri saat ini sudah mengalami pemulihan sebanyak 33 persen dibandingkan sebelum pandemi tahun 2019. Menurut Budi Karya Sumadi, angka tersebut relatif baik mengingat secara internasional perkembangan jumlah penerbangan ini relatif belum banyak.
“Oleh karenanya, kami ditugaskan untuk memberikan improvement bagi slot (penerbangan) dalam negeri dan luar negeri”, tegas Budi Karya Sumadi. (wemfauzi; foto bpmisetpres)