Ketua Umum HKTI Bersama Kwarnas Gerakan Pramuka Kerjasama Pelatihan Pertanian Dan Perikanan
Sinmeta-, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) berkerjasama dengan Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka membuka Pelatihan Pertanian dan Perikanan (22/12) di BUPERTA (Bumi Perkemahan dan Graha Wisata), Cibubur. Sekaligus kegiatan tersebut untuk mengajak serta meningkatkan skill para petani dan masyarakat dalam budidaya tani guna ketahanan pangan nasional.
Ketua Umum HKTI sekaligus sebagai Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn). Dr. Dr. (H.C) Moeldoko nampak secara simbolis memberikan tanaman cabai untuk dibudidayakan masyarakat, dan para pengurus HKTI maupun Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Adapun penanaman dilakukan secara hidroponik, hal ini juga menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang mempunyai lahan terbatas atau pekarangan.
“Budidaya pertanian dan perikanan ini tentu bukan hanya bisa menjadi ketahanan pangan nasional, tetapi juga bisa menjadi sumber penghasilan memadai guna meningkatkan ekonomi kerakyatan”, ungkap Moeldoko.
Ada tiga hal penyebab kebutuhan pangan naik, ujar Moeldoko yakni Pertama ; Harga BBM naik. Kedua ; Kebijakan domestik negara untuk melarang ekspor ini akan mempengaruhi harga pangan dunia, belum lagi harga gas yang meningkat serta geopolitik ini mempengaruhi petani yang paling bawah.
Ketiga ; Kegagalan panen karena banjir, kekeringan dan hama. Ini sering terjadi dimana-mana maka kita harus waspada. Daya beli masyarakat turun, dan ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sehingga mengganggu kesejahteraan.
“Saya juga mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Ibu/Bapak yang telah mendukung program pelatihan ini bersama HKTI. Saya lihat disini juga sudah membuat peternakan ikan lele. Ikan lele itu mempunyai kontribusi yang sangat tinggi terhadap penurunan stunting. Hal ini karena ikan lele mempunyai protein yang tinggi”, papar Moeldoko.
Lebih lanjut, dijelaskan pula oleh Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Budi Waseso, bahwa pembagian tanaman hidroponik ini dalam rangka edukasi kepada masyarakat untuk budidaya tani guna ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan keluarga. “Semoga generasi muda bisa memiliki jiwa kewirausahaan dalam bertani”, ujarnya.
Pembagian hasil tani yang dilakukan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan HKTI kepada masyarakat ini, bukan hanya untuk mengisi lahan tapi juga untuk keluarga. Hal ini juga perlu publikasi agar semua pemerintah daerah melakukan tindakan yang sama untuk budidaya tani guna kesejahteraan keluarga.
“Dan anak-anak sayap pramuka setiap 2 minggu turun mengecek tumbuhan yang telah ditanam. Proses pembelajaran ini harus dikawal dengan baik bukan sekedar diserahkan. Maka pentingnya kebijakan dari atas, dimana ini bukan program dari pusat ke bawah tapi juga dari gerakan masyarakat bottom untuk kepentingan masyarakat itu sendiri”, kata Budi Waseso. (d’ska; foto inds)