Sinmeta-, Lima belas peserta underwater photography competition dilepas secara resmi oleh Staf Ahli Wali Kota Tidore Bidang Kemasyarakatan dan SDM Yakub Husain, didampingi Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Dr. Kusdiantoro, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan Hamid A. Latif.
Ceremony pelepasan berlangsung di halaman museum Sonyinge Malige, Kelurahan Soasio (21/11) ditandai dengan pemakaian scuba gear (peralatan selam) oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan SDM Yakub Husain, dan Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Dr. Kusdiantoro kepada perwakilan peserta.
Sebelumnya kelima belas peserta dan para juri mengikuti ritual adat keselamatan dan pembacaan doa, yang dipimpin oleh Bobato Adat Kesultanan Tidore. Selain itu, 1 unit ambulance dari Puskesmas Tomalou juga telah disediakan di lokasi, untuk mendukung kelancaran kegiatan ini.
Peserta akan melakukan penyelaman di tanjung soasio sebagai lokasi explore pertama, dan lokasi kedua adalah tanjung Tongowai, sesuai tema yang diusung yaitu, explore Soasio Tongowai, dengan aturan penyelaman 30 meter dibawah permukaan laut.
Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan SDM Yakub Husain, dalam kesempatan tersebut mengatakan, rencana Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, dalam membangun museum maritim atau museum bawah laut, harus didukung oleh berbagai foto dan narasi yang kuat, sehingga dapat mempercepat mewujudkan pembangunan museum, maka hasil dari kegiatan ini juga diharapkan dapat mendukung impian tersebut.
“Rencana membangun museum bawah laut Soasio dan Tongowai, dengan adanya kegiatan ini, nantinya hasil-hasil foto dari lomba ini, akan memperkuat narasi untuk mengusung pembangunan museum maritim atau museum bawah laut di Kota Tidore Kepulauan, ini akan menjadi bagian penting untuk mendorong destinasi wisata bawah laut di Tidore”, tutur Yakub Husain.
Sementara Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Dr. Kusdiantoro mengingatkan kepada para peserta untuk mengutamakan keselamatan, serta menjaga ekosistem kelestarian bawah laut, dari awal penyelaman hingga selesai kegiatan underwater photography competition ini.
“Yang pertama, saya berharap peserta dapat menjaga keselamatan meskipun semua sudah profesional, yang kedua jaga ekosistemnya, jangan sampai kita melakukan proses penyelaman sehingga ekosistemnya rusak, menimbulkan sampah dan lain sebagainya, jadi tetap dijaga dari proses awal hingga akhir, kondisinya juga dijaga dengan baik, sehingga kekayaan yang ada di dalamnya tetap terjaga sampai kegiatan ini selesai”, ucap Kusdiantoro. (joepangety; foto humaspemkabtidore)