Sinmeta-, Di Jawa Tengah terdapat kota yang dijuluki sebagai kota tembakau, kota ini adalah Temanggung. Kabupaten Temanggung menjadi salah satu daerah yang memiliki minat tingwe paling banyak di Jawa Tengah. Maka dari itu, banyak kesempatan bagi para pelaku usaha untuk membuka usaha di bidang ini.
Dalam rangka membangkitkan semangat masyarakat membuka usaha tembakau, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Komite Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan “Linting Mbako Temanggung Competition” di GOR Ki Ageng Makukuhan, Kabupaten Temanggung.
Sekretaris Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Sulistiyo menjelaskan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 30 orang peserta.
Seperti diketahui, melinting tengah menjadi tren anak muda jaman sekarang. Kepopuleran melinting terjadi setelah kenaikan cukai tembakau dan menyebabkan harga rokok pabrikan naik. Maka dari itu sebagian orang beralih untuk melinting.
Melinting merupakan sebuah cara menikmati tembakau yang sudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu. Kata ‘Linting’ berarti menggulung. Dalam hal ini, adalah menggulung kertas yang didalamnya terdapat tembakau. Masayarakat mengenal kegiatan ini sebagai tingwe (ngelinting dewe).
Melinting bukanlah suatu hal yang mudah. Seorang pelinting harus melakukan segala proses pembuatan rokok konvensional dari awal sampai akhir. Pelinting harus membeli Umbo Rampe (tembakau, kertas, cengkeh, lem, sampai tempat menyimpan tembakau).
Covid-19 menyebabkan permintaan tembakau sektor pabrik menurun 20 persen dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, tren tingwe membuka peluang bisnis bagi petani tembakau. Tak sedikit juga ditemukan toko-toko penjual tembakau yang menjual tingwe dengan aneka rasa berbeda.
Diharapkan setelah ini tingwe dapat menjadi salah satu produk yang dapat membangkitkan perekonomian masyarakat dikarenakan peluang pasar yang tinggi. (dentama; foto humaspemprovjateng)
Sinmeta Team