Sinmeta-, Kantor Staf Presiden (KSP) mendukung Kabupaten Yahukimo menjadi sentra ketahanan pangan di wilayah pegunungan Papua dan wilayah timur Indonesia. Hal ini disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko saat bertemu dengan Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, di Gedung Bina Graha, Jakarta (9/8).
Tidak hanya sebagai gerbang strategis menuju Pegunungan Tengah Papua dari wilayah selatan Papua, namun Yahukimo juga berpotensi menjadi penunjang ketahanan pangan nasional dan regional Papua karena ketersediaan lahan pertanian yang luas.
“Karena secara geografis, Kabupaten Yahukimo masih cukup terisolir dan akses jalan penghubung masih sangat terbatas, maka ketahanan pangannya harus diperkuat terlebih dahulu, sambil menunggu proses pembangunan akses jalan selesai dilakukan”, kata Moeldoko, didampingi Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani.
Pemerintah daerah Yahukimo sendiri telah menyiapkan 200 hektar lahan pertanian dengan sumber air untuk irigasi. Lahan pertanian ini tidak hanya disiapkan untuk beras, tapi juga untuk komoditas lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Menggerakkan program ketahanan pangan di Yahukimo tidak mudah, mengingat di tahun 2009 lalu, Yahukimo pernah dilanda bencana kelaparan. Padahal Yahukimo punya potensi yang luar biasa untuk jadi sentra pangan. Jadi memang perlu ada dorongan dari semua pihak”, imbuh Moeldoko.
Di sisi lain, pemerintah Yahukimo juga berharap agar pemerintah pusat membantu pemerintah daerah untuk membangun infrastruktur jalan penghubung antara Kab. Yahukimo – Wamena serta Kab. Yahukimo – Kab. Jayawijaya.
Selain itu, Bupati Didimus Yahuli juga berharap agar pemerintah segera membuka akses jalan dari Kab. Yahukimo menuju pusat pelabuhan Pepera, untuk memudahkan jalur distribusi dan transportasi dari dan ke Yahukimo.
“Kab. Yahukimo ini sangat strategis dengan luas wilayah mencapai 17.152 km persegi dengan jumlah penduduk mencapai 350.880 jiwa. Sekarang kawasan Papua Pegunungan sudah didekatkan, maka terbukanya jalan dan akses dari dan menuju Yahukimo bisa menopang kemajuan Papua Pegunungan”, kata Didimus Yahuli. (tjoek; foto humasksp)