Sinmeta-, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan bahwa pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah berhasil melakukan restrukturasi Garuda Indonesia melalui proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
Menurut Erick Thohir, dengan restrukturisasi ini, maskapai plat merah tersebut dapat bergerak dengan korporasi yang lebih sehat. Salah satu indikasi yang akan kita lakukan setelah keputusan PKPU selesai yaitu pemerintah akan kembali membantu PMN (penyertaan modal negara) sebesar Rp7,5 triliun yang sebenarnya sudah diputuskan hampir 1,5 tahun lalu (24/8) di Kantor Presiden, Jakarta, usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
Erick Thohir menambahkan, restrukturasi PKPU Garuda Indonesia ini akan berdampak pada jumlah armada pesawat yang dimiliki. Pada akhir tahun, Erick Thohir memperhitungkan jumlah armada Garuda Indonesia dan Citilink akan bertambah dua kali lipat dibandingkan jumlah armada yang dimiliki saat ini.
“Garuda setelah restrukturisasi PKPU ini akan mulai menambah jumlah pesawatnya kembali, di mana yang sekarang Garuda dan Citilink jumlahnya hanya 61, di akhir tahun akan mencapai angka 120”, kata Erick Thohir.
Dengan penambahan tersebut, Erick Thohir berharap harga tiket pesawat nasional mampu ditekan menjadi lebih murah sesuai instruksi Presiden Jokowi. “Keseimbangan ini yang kita harapkan bisa memperbaiki harga tiket nasional”, lanjutnya.
Selain itu, Erick Thohir memastikan harga sewa dari armada baru Garuda Indonesia nantinya akan sesuai dengan rata-rata harga sewa pasar global. “Kita pastikan pesawat-pesawat yang baru ini harga sewanya sesuai dengan harga pasar”, pungkasnya. (wemfauz; foto bpmisetpres)