Sinmeta-, Melalui kegiatan pra usaha dan pemagangan usaha yang diinisiasi Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjaring 200 calon wirausaha baru yang diharapkan dapat menjadi penggerak usaha perikanan di berbagai wilayah. Terkait program peningkatan kewirausahaan (entrepreneurship) di sektor kelautan dan perikanan. Dari 800 pendaftar di seluruh Indonesia untuk diikutkan bimbingan teknis mulai Agustus hingga September nanti.
“Wirausahawan adalah tulang punggung perekonomian suatu negara. Seorang wirausahawan, bukan hanya mencari dan menunggu peluang, tetapi menciptakan peluang. Menjadi wirausahawan yang tangguh dan sukses, tentu tidak mudah, karena seorang entrepreneur dituntut untuk memiliki ide kreatif, inovatif, serta senang dengan terobosan”, tegas Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti (6/8).
Global Entrepreneurship Index (GEI) menyebut Indonesia menempati ranking ke-75 dari 137 negara dalam hal indeks kewirausahaan. Di tingkat regional (ASEAN), Indonesia menempati peringkat ke-6, setelah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Vietnam. Indeks ini mencerminkan parameter dari kesehatan iklim wirausaha di sebuah negara.
“Hal ini menjadi tantangan Indonesia untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan agar mampu bersaing di tingkat Global”, terang Artati Widiarti. Sekaligus berharap kegiatan ini bisa menjadi ruang pembelajaran bagi para peserta terpilih untuk memulai dan menjalankan usaha.
Sedangkan Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP, Catur Sarwanto memaparkan, 200 peserta yang mengikuti Bimtek selama 2 bulan berasal dari seluruh Indonesia. Nantinya mereka akan dibekali berbagai materi, baik teknis pengolahan maupun soft skill yang akan membantu dalam menjalankan usaha nantinya.
Adapun materi yang didapatkan selama Bimtek meliputi kewirausahaan dan manajemen usaha, training pembuatan produk pembuatan aneka pempek Palembang, training pembuatan produk aneka frozen food, kemasan dan branding produk, training pembuatan produk aneka sambal kemasan, membuat dan mengelola channel online untuk usaha. Selain itu terdapat materi training pembuatan produk aneka dimsum berbahan ikan, pencatatan keuangan sederhana, perizinan usaha, training pembuatan produk aneka cemilan ikan.
Dikatakan pula oleh Catur Sarwanto, pada kegiatan magang, para peserta akan dilibatkan secara langsung dalam kegiatan pengolahan ikan pindang. Mereka nantinya akan dibekali materi terkait manajemen usaha, perizinan usaha bagi usaha pengolahan pindang skala mikro kecil, dan pengenalan business model canvas.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan peningkatan produktivitas kegiatan sektor kelautan dan perikanan akan menambah pendapatan serta meningkatkan daya saing produk perikanan yang dihasilkan.
Karenanya, dia mendorong agar kegiatan pelatihan dan penyuluhan lebih rutin dilaksanakan ke masyarakat terkait sektor kelautan dan perikanan sebagai upaya menambah tingkat kesejahteraan warga di berbagai daerah. (lela; foto humasditjenpdspkp)