Sinmeta-, Untuk menunjang penampilan, perempuan atau laki-laki tidak bisa melepaskan diri dari ketergantungan pada kosmetik. Oleh karena itu, kita tetap harus memahami dan memperhatikan bagaimana cara memilih kosmetik yang baik agar tidak merusak kulit. Diungkapkan oleh Arzeti Bilbina, SE, M.A.P, Anggota Komisi IX DPR RI yang juga seorang artis itu, artinya, dalam hidup dan kehidupan kita butuh kosmetik.
Pemeran Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” yang juga model ternama ini pun mengingatkan bahwa selama pandemi Covid-19 tetap harus fokus dan concern. Khususnya terkait kesehatan tentunya terkait pula dengan fisik. Kalau kita sakit tentunya kita datang ke dokter kemudian kita diberikan resep, paparnya.
“Resep ini yang kemudian kita bawa ke apotik di mana kita akan mengambil obat dan kemudian kita akan konsumsi. Lalu kita diberikan kesembuhan oleh Allah SWT. Nah, itu kalau kita bicara ritual sakitnya kita,” ujar Arzeti Bilbina saat Workshop Komunikasi, Informasi dan Edukasi “Cara Memilih Kosmetik Yang Baik” (20/8) di lobi Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senayan, Jakarta.
Sementara Direktur Standarisasi Obat Tradisional dan Kosmetik BPOM Rachmi Setyorini menambahkan bahwa kosmetika tidak digunakan untuk mengobati atau mencegah penyakit. Fungsi utama kosmetika adalah untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, memperbaiki bau badan, melindungai atau memelihara tubuh pada kondisi baik, sebutnya di hadapan ratusan siswa/i SLTA se Jabodetabek yang menjadi peserta.
Beragam kategori kosmetik antara lain, kosmetika untuk kulit, masker wajah. Lalu, bedak untuk rias wajah, sabun mandi, alas bedak, sediaan mandi, sediaan depilatori, deodorant dan anti perspiran, sediaan rambut, sediaan cukur.
Kemudian, sediaan rias mata, rias wajah, pembersih ris mata dan rias wajah, sediaan perawatan, sediaan perawatan gigi, sedan untuk perawatan dan rias kuku. Juga, sediaan untuk menggelapkan kulit tanpa berjemur, sediaan pencerah kulit.
Oleh karenanya, Rachmi Setyorini mengingatkan untuk berhati-hati dengan kandungan bahan berbahaya pada kosmetik. Dan temuan kosmetik mengandung bahan berhaya, umumnya memiliki kandungan bahan berbahaya seperti Merkuri, Hidrokinon, Pewarna Merah K10.
Merkuri dan hidrokinon, kata Rachmi Setyorini, ditemukan pada kosmetik bentuk krim yang biasanya digunakan sebagai pemutih kulit. Sedangkan pewarna merah K10 ditemukan pada produk lipstick dan kosmetik sediaan dekoratif lain seperti pemulas kelopak matan perona pipi.
Sehingga Rahcmi Setyorini pun memberikan tips menyimpan kosmetik yang baik, yakni memastikan kosmetik selalu dalam keadaan tertutup apabila sedang tidak digunakan, agar kosmetik tidak mudah rusak. Jangan pula menyimpan kosmetika di tempat yang panas atau terkena sinar matahari langsung. “Jadi simpanlah di tempat bersih dan sejuk. Terpenting jauhkan dari jangkauan anak-anak”, imbuhnya.
Sedangkan Koordinator Kelompok Substansi Standarisasi Kosmetik, Yurita memaparkan tentang BPOM Mobile, aplikasi yang dapat digunakan masyarakat untuk mengecek produk Obat dan Makanan yang terdaftar di BPOM. “Caranya dengan memindai 2D Barcode yang ada produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, Suplemen Kesehatan dan Produk Pangan Olahan”, urainya. (lela; foto reza)