Sinmeta-, Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (DPP APERSI) melalui Ketua Umum APERSI, Junaidi Abdillah, mengatakan bahwa lembaganya bergerak di bidang pengembangan rumah subsidi untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.

DPP APERSI telah membangun 113 ribu unit rumah subsidi dan fokus pada rumah KPR subsidi untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Namun dalam perjalanannya, pembangunan rumah KPR subsidi untuk rakyat mengalami kendala. Sebab, sudah sejak tiga tahun belakangan tak ada penyesuaian harga.

Rumah KPR Bersubsidi

“Biasanya, setiap tahun ada penyesuaian. Namun sejak tiga tahun belakangan, belum ada penyesuaian harga. Itu yang menjadi kendala kami. Bisa membangun, tapi setelahnya kami tak punya modal untuk membangun kembali”, ungkap Junaidi Abdillah.

Padahal, kata Junaidi Abdillah, dalam industri properti ada jutaan tenaga kerja di dalamnya. “Kami ini industri padat karya dengan jutaan tenaga kerja. Jadi, kami mohon hal ini diperhatikan”, paparnya.

Selanjutnya, Junaidi Abdillah berharap ada bank yang fokus dengan industri properti ini. Sejauh ini, belum ada bank yang fokus pada hal tersebut. Kami ingin ada bank yang fokus pada industri properti ini. Kami ingin agar bank yang fokus pada KPR rumah subsidi dipertahankan. Bagaimana industri properti ini bisa jalan kalau tak ada bank yang fokus. (lela; fotohumasapersi))

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *