SINMETA.CO.ID, Pontianak – Ahmad Nizam, bocah berusia enam tahun tewas dibunuh ibu tirinya berinisial IC. Jasadnya ditemukan di dalam karung di rumahnya di Gang Purnama Agung 7, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (22/8/2024).
Kasus kematian tragis bocah ini menghebohkan publik. Pasalnya, pelaku sempat membuat laporan palsu penculikan Nizam ke polisi. Alih-alih hilang, Nizam justru dibunuh dengan keji.
Ibu kandung korban, Tiwi, mengaku syok mengetahui kabar buruk yang menimpa anaknya. Tiwi mengaku mendapat kabar buruk ini dari ayah Nizam yang tak lain adalah mantan suaminya. Pasalnya, Nizam sebelumnya disebutkan hilang.
Tiwi yang tinggal di Jakarta, kemudian berangkat dan tiba di Kota Pontianak pada Jumat (23/8/2024) untuk melihat proses autopsi sang anak, di RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak.
“Kemarin terakhir saya dapat informasi memang Nizam sudah meninggal. Ditelepon oleh papanya bahwa sudah meninggal. Awalnya kita tahunya dia hilang,” katanya.
Dia menceritakan, ibu tiri atau ibu sambung Nizam juga sempat membuat pernyataan palsu yang menuduh jika pihaknya membawa kabur Nizam. Alibi ini menurutnya untuk menutupi kejahatan yang telah dilakukan.
“Katanya ada yang jemput dari pihak saya ibu kandungnya tetapi itu tidak ada. Jadi Nizam dikasih tahu ke saya oleh papanya sudah meninggal,” jelas Tiwi.
Tiwi mengatakan, meski dia dan Nizam berada di kota yang berbeda, tetapi komunikasi yang dibangun terbilang cukup lancar. Anaknya tersebut tak pernah mengeluh mengalami tindakan kekerasan.
“Tidak pernah dapat aduan tentang kekerasan terhadap Nizam ketika saya video call,” ujarnya.
Kendati demikian, menurut Tiwi, sejumlah warga mengatakan bahwa mendapat kabar dari guru TK Nizam, bahwa anaknya itu sering terlihat mengalami kondisi luka lebam.
“Dari pengakuan guru TK Nizam pernah lihat sering ada luka lebam. Namun, saya pribadi tak pernah lihat indikasi itu. Saya tidak bisa berkomunikasi dengan gurunya, karena tidak diberikan nomor teleponnya,” ujarnya.
Di sisi lain, Tiwi mengatakan tak ada komunikasi yang intens antara dirinya dan ibu sambung atau ibu tiri Nizam. Pertemuan terakhir pada dua tahun lalu ketika dia dan mantan suami masih tinggal di satu kota.
“Dalam kurun waktu dua tahun tak ada ketemu sejak Nizam dibawa pindah ke Pontianak. Saya dengan ibu sambung Nizam paling ketemu ketika lebaran,” paparnya.
Di mata Tiwi, putra kesayangannya itu merupakan anak penurut yang baik dan pendiam serta tak macam-macam. Tingkah lakunya layaknya anak-anak seusianya.
Tiwi pun berharap polisi dapat mengusut tuntas kasus ini. Serta memberikan hukuman berat sesuai perbuatan tersangka yang telah menghilangkan nyawa anak kesayangannya itu.
Sementara itu, sejauh ini jajaran Polda Kalbar masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus pembunuhan ini. Polisi belum membeberkan motif dari kasus pembunuhan tersebut. Tersangka IC sendiri telah ditahan di Mapolda Kalbar.