SINMETA.CO.ID, Mekkah – Kondisi Masjidil Haram makin padat menjelang berakhirnya fase kedatangan jemaah haji pada 10 Juni 2024 mendatang. Kepadatan itu tampak jelas ketika jutaan jemaah haji dari berbagai belahan dunia, menjalankan salat lima waktu di Masjidil haram.
Kondisi ini berdampak pula pada penumpukan jemaah di Terminal Syib Amir menunggu atrian bus shalawat yang akan mengantar mereka kembali ke hotel setelah beribadah. Hal ini membuat sejumlah jemaah mengalami kelelahan akibat menunggu bus shalawat di terminal.
Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau, untuk menghindari kepadatan jemaah di terminal bus, jemaah agar mengatur waktu kembali ke hotel, antara 30 menit hingga satu jam setelah salat. Selain itu, ketika pulang salat Zuhur atau Asar, jemaah diimbau mengenakan payung atau topi lebar untuk menghindari paparan langsung sinar matahari dan memicu dehidrasi di terminal.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah agar salat lima waktu dan ibadah sunnah lainnya di musala hotel dan masjid yang berada di sekitar hotel.
Selain itu, jemaah juga diimbau agar tidak melakukan umrah berkali-kali sebelum puncak haji. Sebab jemaah butuh ketahanan fisik terutama saat menjalani puncak haji mendatang.
Sementara itu, jemaah haji asal Indonesia yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 183.486 orang, yang terbagi dalam 468 kelompok terbang. Kepada jemaah yang baru tiba di Makkah, pelaksanaan umrah wajib dilakukan setelah cukup beristirahat dan mengatur waktu yang cukup leluasa bagi pelaksanaan umrah wajib di tengah kondisi masjid yang sangat padat, waktunya dikoordinasikan ketua kloter.
“Umrah wajib bagi jemaah lansia, risiko tinggi, jemaah sakit, dan jemaah menggunakan kursi roda sebaiknya dilaksanakan setelah selesainya jemaah yang lain kecuali jemaah yang memiliki pendamping,” terang Widi Dwinanda anggota Media Center Kementerian Agama.