Sara Fajira, Lucky Octavian dan Nania Yusuf Hadirkan “Juwita” Versi Anyar

SINMETA.CO.ID, Jakarta – Strategi merilis karya Musik menjadi penting, karena banyak hal. Jika right on time dengan tren atau berani produced yang opposite trend, sebuah karya akan menjadi breakthrough. Ini yang terjadi dengan perilisan new single “JUWITA” oleh Selatan Musik. Record Label yang dikomandani Seno M. Hardjo.

“Jujur lagu ini sudah tersimpan rapi beberapa tahun. Sengaja baru kami rilis sekarang, karena banyak factor yang membuat saya bingung dan gentar,” ungkap figure music yang selama ini ikut berperan sebagai penggiat ajang penghargaan AMI Awards.

Beberapa realita menarik yang terjadi di bisnis music akan terurai di bawah ini
Sekitar dua atau tiga tahun lalu, Sara Fajira begitu moncer menerbangkan hits “Lathi” bersama Weird Genius. Nah kebetulan, pelantun “Juwita” ini juga Sara Fajira, bersama Nania dan Lucky Octavian.

“Kami memilih untuk menepi dulu dari kegaduhan popularitas lagu tersebut, dengan menunda perilisannya” ujar Seno M. Hardjo.

Tapi strategi tersebut malah jadi berlarut larut karena dipungkas berbagai aktivitas.

“Akhirnya kami yakin untuk merilis Jumat 29 September 2023. Momen senggang nyaris dua tahun tersebut kami manfaatkan untuk mengulik kembali Juwita dengan kemasan Sound yang fresh dan terkini,” ujar Adelansyah Adnan financial director Selatan Musik.

Plan pun dijalankan, reMixing dipercayakan kepada sound engineer muda Satrio Pratomo. Dan mastering diberangkatkan ke Sterling Sound, Amerika.

“Kebetulan yang menangani adalah Chris Gehringer. Beliau termasuk sound engineer papan atas untuk genre EDM.”

MILLENIALS & GEN Z

“Saya ingin represent “Juwita” ke young listener. Untuk itulah, beda sekali dengan versi mas Chrisye. “Juwita” masa kini goes to EDM – Electronic Dance Music. Musiknya pun digarap Musisi muda Kevaz Jones yang kini bermukim di Amerika.” ungkap Seno M. Hardjo, sosok music ternyata sudah memproduksi 200 lagu, di rentang 25 tahun berkarya. Seperti band KUBIK, Cherry Bombshell, Ipang. Juga merilis album Dian Pramana Poetra, Fariz RM, January Christy, Hedi Yunus, Tompi, Sara Fajira, Rando Sembiring hingga Barsena Bestandhi.

Tentang “Juwita” karya almarhum Yockie Suryo Prayogo dan Junaedi Salat, Seno mengaku ingin membuat something brand new. Ini yang lantas membuatnya agak repot menjelaskan kepada komunitas musiknya, kenapa kemasan musiknya goes to EDM. Beberapa reaksi jenaka muncul.

“Yang protes pasti dari generasi pendengar lama Chrisye,” ungkap Seno.

“Nah kalau arransemen musiknya sama, gimana bisa dipresent ke anak muda?” Argue nya lagi.

Lepas dari proses Audio, Seno lantas berpikir keras, Video Musik yang sudah selesai di tangan Sutradara muda perempuan Polka Kojansow nampaknya bakal keren jika dibuat juga versi Artificial Intelligence. Gayung bersambut, sahabat lama Indra Qadarsih (Idra Q) yang sudah mendalami technology AI beberap waktu, menyanggupi untuk mengemas video music “Juwita” dalam tampilan AI.

Kerja marathon 5 hari, akhirnya berbuah baik. Berbagai reaksi posisitf video musik ini sungguh melegakan. Komunitas musik, millenials dan Gen Z menyambutnya dengan review sangat baik ; Fresh, kekinian dan anak muda banget. Kini video music “Juwita” menjadi yang paling unik di musik Indonesia, setelah beberapa video music Titi DJ. rilis dalam kemasan AI juga.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *