Sinmeta-, Sebanyak 500 calon bhikku dari berbagai negara menghadiri Pabbajja Samanera di Candi Borobudur. Para bikhu selain dari Indonesia, mereka juga datang dari Rusia, Thailand, Belgia, dan Australia. Pabbajja Samanera merupakan Pelatihan Sementara Calon Bhikkhu dengan menjalankan 75 sila (vinaya) ajaran Buddha.
Di antara rangkaian Pabbanja Samanera adalah upacara prosesi potong rambut (16/12) di lapangan Marga Utama Kawasan Candi Borobudur. Upacara potong rambut dilakukan sebagai tanda seseorang bertekad bulat mengucapkan Adithana, melepaskan keduniawian untuk menjalankan Dhamma dan Vinaya mengikuti jejak Sang Buddha.
Rangkaian prosesi upacara potong rambut diawali oleh orang tua serta perwakilan keluarga. Mereka melakukan pemotongan rambut anak atau sanak keluarga masing-masing yang mengikuti Pabbajja Samanera. Setelah itu, pemotongan rambut dilanjutkan oleh para Anggota Sangha hingga tidak tersisa satu helai pun di kepala.
Ketua Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia Agus Sanjaya mengatakan, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kebanggaan sebagai Umat Buddha. Agus Sanjaya mengucapkan terima kasih kepada jajaran Ditjen Bimas Buddha serta Kementerian Agama yang terus memberikan dukungan dalam penyelenggaraan Pabbajja Samanera.
Pabbajja Samanera 2022 ini terasa istimewa karena diadakan di Candi Borobudur dan digelar Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI), berlangsung 15 – 26 Desember 2022. “Borobudur merupakan magnet dari berbagai negara dan kita bisa berkumpul di sini. Semoga suatu berkah buat kita semua sebagai Umat Buddha dan seluruh masyarakat yang bangga akan Candi Borobudur”, jelas Agus Jaya.
Sementara itu, peserta dari Banjarnegara, Prasetiyo, mengaku senang bisa mengikuti Pabbajja Samanera di Candi Borobudur. “Saya senang bisa mengikuti Pabbajja Samanera Sementara di Candi Borobudur walaupun sudah 10 kali mengikuti kegiatan Pabbajja Samanera Sementara seperti ini, dengan bertujuan untuk melatih diri lebih baik lagi”, ungkapnya.
Selain upacara pemotongan rambut, peserta Pabbajja Samanera bersama anggota Sangha juga menjalani Pradaksina dan Pentahbisan Samanera. Giat berlangsung di Magelang (17/12). Prosesi Pradaksina adalah berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali dengan membaca parita suci. Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Nyoman Suriadarma.
“Ini merupakan momentum yang sangat besar untuk nasional hingga internasional karena ini merupakan Pabbajja Samanera Sementara pertama dan terbesar jumlahnya di Candi Borobudur. Kegiatan ini sangat bermaanfaat untuk generasi mendatang. Kita dari Kementerian Agama akan mendorong agar dapat melaksanakannya lebih besar selanjutnya, bahkan membuka ruang lebih luas kepada mancanegara”, ucap Nyoman Suriadarma.
Setelah melakukan Pradaksina, Anggota Sangha melakukan upacara Pentahbisan kepada seluruh Calon Samanera sehingga sah menjadi Samanera hingga 10 hari ke depan. (chp; foto humasmabmi)