Sinmeta-, Ada event internasional yang sama pentingnya pada 2022 ini, dI balik hingar bingar perbincangan dan promosi G20, yaitu Konferensi Dunia Hakim Konstitusi (World Conference on Constitutional Justice) ke-5, pada 4-7 Oktober 2022 di Bali.
Tujuan utama Konferensi WCCJ Ke-5 ini adalah memfasilitasi dialog yudisial antara hakim konstitusi dan hakim lembaga sejenis dalam skala global dengan berbagi pengalaman dan kasus hukum. Kegiatan di Bali pada 4-7 Oktober 2022 tersebut rencananya dihadiri secara langsung bukan hanya oleh hakim konstitusi dari banyak negara, tapi juga hakim-hakim agung, hakim-hakim dari Venice Commission, dan hakim-hakim Konsil Eropa.
Tentunya masyarakat Indonesia perlu memberikan perhatian lebih kepada event ini. Sebab, masyarakat akan mendapatkan berbagai insight, perspektif, dan masukan tentang isu-isu konstitusional dan kenegaraan dari berbagai negara, juga relevansi dengan keadaan terbaru. Misalnya, krisis di Sri Lanka yang membuat Presiden Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri.
Masyarakat akan bisa melihat dan mempelajari secara langsung masukan para hakim tentang peran Mahkamah KonStitusi dan lembaga sejenis dalam menjaga tegaknya konstitusi di tengah keadaan negara yang genting sembari negara memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya.
Dengan Kongres WCCJ Ke-5 ini, masyarakat sangat mengharapkan masukan dan solusi yang nyata, bukan hanya pada tataran teori, tapi juga bisa diterapkan langsung bagi masyarakat. Masyarakat juga tidak menginginkan ada lagi penghamburan uang negara di tengah keadaan yang masih penuh ketidakpastian ekonomi saat ini.
Partisipasi masyarakat dalam menyukseskan dan mensosialisasi event WCCJ tentu akan menjadi kunci kesuksesan acara ini. Nama bangsa Indonesia pun akan makin berkibar di mata masyarakat internasional.
Perlu diketahui pula, Logo Kongres WCC Ke-5 menggunakan kombinasi warna yang melambangkan semangat dan energi serta perdamaian dan kebaikan, dengan tambahan merpati sebagai simbol perdamaian dunia yang mendukung tema kongres: “Keadilan dan Perdamaian Konstitusional”. Lalu ada lima jari terbuka yang menandakan kongres kelima dan mirip dengan lima prinsip bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. (aps/gharib; fotohumaswccj5)