SINMETA.CO.ID, Buenos Aires – Mantan personel One Direction, Liam Payne (31), ternyata baru mengalami pukulan telak beberapa hari sebelum kematiannya yang tragis. Ia diputus kontrak oleh label rekamannya Universal Music, seperti dilaporkan Daily Mail, Jumat (18/10/2024).
Liam pada awalnya menandatangani kontrak dengan Sony sebagai bagian dari One Direction. Dia lalu menandatangani kesepakatan dengan Capitol Records, label milik Universal, pada Juli 2016 saat memulai karier solonya pada usia 22 tahun.
Kesepakatan tersebut dianggap menguntungkan dan menjadi langkah penting baginya untuk merintis karier baru sebagai solois. Namun, seiring waktu, jalannya di industri musik menjadi semakin berat.
Menurut beberapa sumber Daily Mail, album kedua Liam mengalami penundaan sebelum akhirnya Universal memutuskan kontraknya. Liam seolah kehilangan arah dibandingkan rekan-rekannya dari One Direction.
Manajer Liam juga mengundurkan diri pada awal Oktober 2024. Di tengah-tengah kegoncangan ini, Liam menghadapi tuntutan hukum dari mantan tunangannya, Maya Henry. Semua masalah tersebut tampaknya membebani Liam, membuatnya merasa seakan-akan apa yang ia bangun selama 8 tahun terakhir hancur tak bersisa.
Liam meninggal setelah terjatuh dari lantai tiga sebuah hotel di Buenos Aires, Argentina. Kepergiannya yang mendadak mengejutkan para penggemarnya di seluruh dunia. Banyak yang berkerumun di jalan-jalan kota tersebut untuk memberikan penghormatan terakhir.
Rekannya di One Direction, Harry Styles, mengungkapkan kesedihannya di Instagram. “Kehormatan terbesar adalah bisa berada di sampingnya saat dia membuat orang lain bahagia. Liam menjalani hidup dengan sepenuh hati, dengan energi yang menular. Aku akan selalu merindukannya, sahabatku yang baik,” tulis Harry.