SINMETA.CO.ID, Bintan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah menyalurkan bantuan untuk 57 warga Desa Mantang Besar, Kecamatan Mantang yang rumahnya rusak dihantam angin kencang.
Kepala Pelaksana BPBD Bintan Ramlah mengatakan bantuan berupa sembako dan bantuan kerusakan rumah disalurkan langsung kepada para korban di lokasi kejadian, Senin.
“Kami juga melakukan rapid asessment, di antaranya penilaian kerusakan, kerugian dan pemenuhan kebutuhan dasar untuk dasar acuan rencana selanjutnya,” kata Ramlah di Bintan.
Ia menjelaskan kronologis kejadian bermula ketika hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang terjadi pada Minggu (6/10) pagi atau sekira pukul 06.30 WIB.
Dampaknya menyebabkan 57 rumah warga di wilayah Telang Kecil, Desa Mantang Besar Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan mengalami kerusakan ringan hingga berat pada material atap rumah.
Menurutnya data rumah yang terdampak di Desa Mantang Besar sebanyak 57 rumah atau kepala keluarga (KK).
“Hasil pendataan ada 43 rumah rusak ringan, 8 rusak sedang, dan 6 rusak berat,” ujarnya.
Ia melanjutkan usai menerima laporan kejadian itu, tim gabungan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bintan, desa, kecamatan, bhabinkamtibmas, babinsa, tagana, relawan, RT/RW serta warga setempat bahu membahu membantu menangani puluhan warga terdampak angin kencang.
Ramlah turut mengimbau masyarakat khususnya di kawasan pesisir lebih waspada karena berdasarkan data dinamika atmosfer beberapa hari terakhir, terpantau analisis angin pada lapisan 3.000 feet jam 12.00 UTC.
Kondisi ini menunjukkan adanya daerah pertemuan angin (konvergensi) yang memanjang di wilayah Barat hingga Utara Kepri yang menyebabkan terjadinya perlambatan massa udara, sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Bintan dan sekitarnya.
“BPBD Bintan selalu siap siaga mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam seperti angin kencang di tengah kondisi cuaca saat ini, namun demikian harapan kita tentu jangan sampai itu terjadi dan mari bersama-sama tetap meningkatkan kewaspadaan,” demikian Ramlah.