SINMETA.CO.ID, Denpasar – Objek wisata Monkey Forest di Ubud, Gianyar, Bali ditutup sementara menyusul insiden tumbangnya pohon beringin yang menelan korban jiwa pada Selasa (10/12/2024). Dalam peristiwa tersebut, dua wisatawan asing meninggal dunia, sementara tiga lainnya mengalami luka-luka.
Penutupan objek wisata dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan guna memastikan keselamatan pengunjung dan menangani dampak insiden tersebut.
Pengelola Monkey Forest Anak Agung Bagus Bhaskara menyatakan, penutupan dilakukan untuk memberikan perhatian penuh kepada para korban dan keluarga mereka. Saat ini, pihak pengelola sedang berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata, Sekretariat Daerah, dan konsulat masing-masing negara korban.
Selain itu, pengelola Monkey Forest, Ubud, Bali, telah menyediakan asuransi melalui kerja sama dengan Jasa Raharja. Tim medis internal juga terus mendampingi korban yang masih dirawat.
Sebagai langkah pemulihan, pihak pengelola sedang membersihkan sisa material pohon yang tumbang. Selain itu, akan dilakukan upacara Mecaru, ritual adat Bali untuk membersihkan energi negatif setelah musibah.
Sekda Kabupaten Gianyar Dewa Alit Mudiarta mengapresiasi, langkah cepat pihak pengelola dan Dinas Pariwisata dalam menangani situasi ini. Ia juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada para korban dan keluarga mereka.
“Ini adalah bencana yang tidak dapat diprediksi. Kami dari Pemerintah Kabupaten Gianyar turut berduka cita atas musibah ini,” ungkapnya.
Saat ini, jenazah dua korban warga negara asing disimpan di ruang jenazah Rumah Sakit Dharma Yadnya dan Rumah Sakit Prof Ngoerah, Denpasar. Ketiga korban yang terluka sedang menjalani perawatan intensif dengan pendampingan tim medis Monkey Forest.
Pengelola Monkey Forest, Ubud, Bali, berharap insiden ini menjadi pembelajaran untuk meningkatkan keselamatan di kawasan wisata, sembari menunggu hasil evaluasi lebih lanjut terkait operasional tempat tersebut.