SINMETA.CO.ID, Gimpo – Sebuah penerbangan Jeju Air rute Gimpo-Jeju mengalami masalah pada roda pendaratan pada Selasa (31/12/2024). Insiden ini terjadi hanya sehari setelah kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan, Jeollanam, yang mengakibatkan banyak korban jiwa.
Pesawat dengan nomor penerbangan 7C101 lepas landas dari Bandara Gimpo, Seoul, pada pukul 06.36 waktu setempat. Namun, setelah beberapa waktu terbang, pesawat mendeteksi kerusakan pada salah satu roda pendaratannya yang sebelumnya tidak terdeteksi selama pemeriksaan sebelum penerbangan.
Menanggapi masalah tersebut, pihak penerbangan memutuskan untuk kembali ke Bandara Gimpo sebagai langkah pencegahan. Beruntung, pesawat yang mengangkut 161 penumpang itu berhasil mendarat dengan selamat. “Setelah memastikan roda pendaratan berfungsi normal setelah tindakan tambahan, kapten memutuskan untuk kembali ke bandara untuk memastikan keselamatan,” ujar Song Kyung-hoon, Kepala Kantor Pendukung Manajemen Jeju Air.
Insiden ini terjadi hanya sehari setelah kecelakaan tragis yang melibatkan pesawat Jeju Air di Bandara Muan pada Minggu (29/12), yang menewaskan 179 orang. Menurut laporan Yonhap, masalah pada pesawat yang mengalami insiden ini serupa dengan masalah yang terjadi pada pesawat di Muan, yakni kegagalan fungsi pada roda pendaratan. Namun, dalam kecelakaan tersebut, tiga roda pendaratan gagal berfungsi dan pesawat akhirnya mendarat dengan perut, menabrak dinding dan meledak.
Setelah kejadian tersebut, para penumpang pesawat 7C101 yang kembali ke Gimpo dipindahkan ke pesawat alternatif yang sama jenisnya, yakni Boeing B737-800, dan lepas landas kembali pada pukul 8.30 waktu setempat. Namun, sebanyak 21 penumpang memilih untuk membatalkan penerbangan mereka karena khawatir dengan masalah keselamatan yang terjadi.
Pihak Jeju Air sedang melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan penyebab dari masalah pada roda pendaratan yang terjadi pada dua insiden berturut-turut ini.