SINMETA.CO.ID, Labuan Bajo – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) (Persero) mengambil langkah cepat untuk membantu evakuasi wisatawan yang terjebak di Labuan Bajo setelah penutupan sementara Bandara Komodo akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pelni mengoperasikan sejumlah kapal untuk mengangkut penumpang ke berbagai pelabuhan di Indonesia.
Kepala Cabang PT Pelni (Persero) Labuan Bajo, Benny Marganda Sinaga, menjelaskan bahwa pada Senin, 12 November 2024, kapal KM Egon telah diberangkatkan dari Labuan Bajo menuju Pelabuhan Lembar, Lombok. Selain itu, pada hari yang sama, Pelni juga memberangkatkan penumpang dari Labuan Bajo menuju beberapa tujuan lain seperti Bima, Lembar, dan Benoa.
Benny menambahkan bahwa pada malam hari, sebanyak 248 penumpang akan diberangkatkan menggunakan kapal KM Tilongkabila. “Sebelumnya, sudah terjual 280 tiket untuk keberangkatan yang direncanakan sebelum erupsi terjadi. Jadi total penumpang yang berangkat dari Labuan Bajo hari ini mencapai 528 orang. Sebagian besar penumpang ini beralih dari penerbangan yang seharusnya menggunakan pesawat terbang,” ujar Benny.
Untuk melanjutkan evakuasi, Pelni juga merencanakan pemberangkatan kapal KM Binaiya pada 13 November 2024 yang akan menuju Bima dan Benoa. Pada 15 November 2024, kapal KM Leuser akan berlayar menuju Benoa. Benny mengungkapkan, pelabuhan Benoa dipilih karena menjadi titik keberangkatan yang lebih mudah diakses bagi banyak penumpang.
Pelni menekankan bahwa dalam setiap operasional pelayarannya, keselamatan dan kenyamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama. Benny menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan berbagai stakeholder untuk memastikan kelayakan kapal dan keamanan pelayaran. “Kami sangat memperhatikan aspek keselamatan, dan melibatkan berbagai pihak terkait untuk memastikan pelayaran berjalan dengan aman dan nyaman bagi semua penumpang,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Manggarai Barat, AKBP Christian Kadang, mengimbau agar semua kru kapal yang melayani penyeberangan memastikan kelengkapan dan kelaiklautan kapal sebelum pelayaran. Hal ini penting untuk menjamin keselamatan, terutama bagi penumpang yang mungkin baru pertama kali berlayar. “Pastikan semua SOP di kapal diikuti dengan baik. Misalnya, tidak merokok di atas kapal, dan selalu berikan informasi yang jelas kepada penumpang,” ujar AKBP Christian.
Kapolres juga mengingatkan pentingnya kerjasama antara semua pihak dalam menangani dampak erupsi Gunung Lewotobi, terutama dalam memastikan kelancaran transportasi laut sebagai alternatif sementara bagi wisatawan dan warga yang terdampak penutupan Bandara Komodo. “Kami minta semua pihak saling berkoordinasi dan memberikan informasi secara cepat agar penanganan bisa lebih efektif,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah ini, Pelni berharap dapat membantu memfasilitasi mobilitas warga dan wisatawan yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi hingga situasi kembali normal.