SINMETA.CO.ID, Lumajang – Awan panas disertai banjir lahar hujan Gunung Semeru menerjang beberapa aliran sungai pada Minggu (10/11/2024), memicu kepanikan di antara para penambang pasir di lereng Gunung Semeru yang segera bergegas menyelamatkan diri.
Dalam rekaman video amatir warga, tampak para penambang pasir di jalur aliran lahar Kali Lanang, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, bergegas meninggalkan area tersebut setelah petugas memperingatkan adanya awan panas dan banjir lahar dari Gunung Semeru.
Meskipun visual dari awan panas tersebut tidak terlihat karena tertutup kabut, awan panas terekam pos pengamatan Gunung Api Semeru dengan amplitudo maksimal 22 milimeter selama 478 detik, disusul dengan banjir lahar hujan dengan amplitudo maksimal 32 milimeter.
Banjir lahar membawa material vulkanis berupa pasir dan batuan, meluap di beberapa aliran sungai dengan volume yang cukup besar. Akibat kejadian ini, jalur alternatif Lumajang-Malang melalui Curah Kobokan ditutup.
Sementara itu, petugas BPBD Kabupaten Lumajang bersiaga selama 24 jam di Pos Pantau Curah Kobokan untuk memberikan informasi terkini terkait aktivitas vulkanis Gunung Semeru kepada masyarakat.
“Tadi terjadi Awan Panas. Kita langsung berikan peringatan, terutama para penambang dan masyarakat sekitaran bantaran,” kata koordinator pos pantau Gunung Semeru, Sugiono.
Petugas BPBD Kabupaten Lumajang juga mengingatkan warga untuk tetap waspada mengingat hujan deras yang terjadi di area puncak Gunung Semeru dalam beberapa hari terakhir dapat memicu banjir lahar.