SINMETA.CO.ID, Banda Aceh – Opening Ceremony PON ke-21 Aceh-Sumut berlangsung meriah. Pembukaan yang dilangsungkan di Stadion Harapan Bangsa (SHB) Banda Aceh itu, langsung dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.
Acara diawali dengan hiburan yang menampilkan tiga seniman lokal, yakni band Tangke dan Apache, sebelum dihentikan karena jeda azan Magrib. Setelah jeda Magrib selesai, acara diteruskan dengan penampilan penyanyi Aceh Liza Aulia, Zulpase, dan marching band Gita Handayani.
Presiden Joko Widodo tiba di Stadion Harapan Bangsa pada pukul 20.00 WIB. Acara kemudian memasuki bagian resmi dengan dinyanyikannya lagu Indonesia Raya oleh Tiara Andini, hymne Aceh, dan Mars PON. Acara dilanjutkan dengan penampilan tari kolosal yang melibatkan 873 penari putra dan putri dengan mengusung tema “Aceh Teuka.”
Tari kolosal itu dibagi dalam beberapa bagian untuk menceritakan tradisi budaya Aceh, keindahan alam Aceh, serta semangat juang rakyat Aceh yang disimbolkan oleh kehadiran sosok Laksamana Malahayati. Sebelum defile atlet dari semua provinsi peserta ditambah satu otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), qori cilik Muhammad Ahsin melantunkan dulu ayat suci Alquran surat Al-Imran ayat 133-134.
Defile atlet dilakukan secara alfabetis sehingga dimulai dari Banten, kemudian Bali, Bengkulu, sebelum ditutup dengan dua kontingen tuan rumah, Sumatera Utara dan Aceh. Saat membacakan janji atlet, atlet nasional Veddriq Leonardo sempat salah menyebutkan PON Aceh dan Sumatera Utara, sebagai PON Aceh dan Sumatera Selatan.
Presiden Jokowi kemudian resmi membacakan pidato sambutan yang menekankan pesan sportivitas kepada para atlet benar-benar mereka jaga.
Pada sesi penyalaan api kaldron, sosok “Malahayati” mendatangi Presiden Jokowi untuk menerima rencong.
Sosok “Malahayati” itu lalu mendampingi para pembawa api PON, sampai diterima oleh atlet yang menyalakan api di kaldron, Nurul Akmal.
Setelah sesi penyalaan api kaldron, acara ditutup dengan penampilan penyanyi Tiara Andini dan Virzha, serta penyalaan beberapa kembang api untuk memeriahkan suasana.
PON 2024 menjadi PON pertama yang diadakan di dua provinsi secara bersamaan.
Sedikitnya 13.000 akan berkompetisi dalam 1.042 nomor pertandingan pada 65 cabang olahraga dan 87 disiplin, di 20 kabupaten dan kota di Aceh serta Sumatera Utara sampai 20 September.
Empat daerah otonomi baru (DOB) yang meliputi Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan melakukan debut PON, bersama kontingen Ibu Kota Nusantara (IKN).