SINMETA.CO.ID, Jakarta – Presiden Joko Widodo melantik Bahlil Lahadalia menjadi menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM). Selain Bahlil, Rosan Roeslani juga dilantik menjadi menteri investasi dan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam acara pelantikan menteri dan kepala badan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Nanik Purwanti menyebut pelantikan Bahlil sebagai Menteri ESDM berdasarkan Keputusan Presiden Nomor Nomor 92P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.
“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD 1945. Serta akan menjalankan segara peraturan perundangan-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” kata Bahlil saat pembacaan sumpah yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.
Bahlil memiliki latar belakang sebagai kader Partai Golkar dan pengusaha asal Papua yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 2019.
Kursi menteri investasi/kepala BKPM kini diduduki oleh Rosan Roeslani yang juga dilantik oleh Presiden Jokowi pada waktu yang sama.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga melantik Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan HAM menggantikan Yasonna Laoly. Pelantikan itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 92P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024. Presiden Jokowi pun terlebih dahulu mengambil sumpah para menteri dan wakil menteri yang akan dilantik.
“Bersediakah diambil sumpah jabatan menurut agama Islam?” tanya Presiden Jokowi.
Para menteri pun menjawab, “bersedia”.
Kemudian, Presiden Jokowi pun membimbing para menteri dan wakil menteri menyatakan sumpah jabatannya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga melantik Angga Raka Prabowo sebagai wakil menteri komunikasi dan informatika.
Sebelumnya diberitakan, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut reshuffle kabinet kali ini untuk mendukung transisi dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin ke pemerintahan Prabowo Subianto.
“Pengangkatan menteri, wakil menteri dan kepala badan diperlukan untuk mempersiapkan dan mendukung transisi pemerintahan agar berjalan dengan baik, lancar dan efektif,” pungkasnya.