SINMETA.CO.ID, Malang – Septi Eka Wardhani Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menjelaskan fenomena “tornado” yang terjadi di kawasan lautan pasir Bromo dan sekitarnya, merupakan hal biasa terutama saat musim panas dan kering.
“Fenomena ini dikenal dengan nama dust devil. Secara visual tampak seperti pusaran angin mirip seperti tornado yang membawa debu dan pasir, namun dengan ukuran yang relatif lebih kecil dari tornado,” kata Septi dalam keterangannya, Rabu (17/7/2024) dilansir Antara.
Fenomena ini pada umumnya terjadi di daerah yang memiliki lapisan pasir dan debu, seperti daerah gurun atau padang pasir.
Dust devil pada umumnya tidak dianggap berbahaya karena kecepatan angin dari dust devil cenderung lebih rendah daripada tornado.
“Namun, jika terlanjur berada sangat dekat dengan pusaran angin tersebut, disarankan untuk diam sejenak sambil menutup mata dan melindungi hidung atau saluran pernapasan hingga pusaran angin hilang,” ujarnya.