SINMETA.CO.ID, Malinau – Banjir yang terjadi di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) semakin meluas. Hingga hari Jumat (17/5/2024) , total ada 42 desa di kawasan itu yang tergenang.
Banjir ini disebabkan oleh luapan air di hulu Sungai Mahakam kawasan Long Apari dan Sungai Boh di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Debit air di Kecamatan Laham dan Kecamatan Long Hubung, yang berada di hilir Sungai Boh terpantau makin tinggi. Sementara di Kecamatan Long Bagun banjir mulai surut.
Sekretaris Camat Laham Fransiscus Maru mengatakan, di ibu kota Kecamatan Laham saat ini sudah 98 persen tergenang. Termasuk empat kampung yang ada dalam wilayah kecamatan tersebut.
“Untuk jumlah penduduknya kami belum tahu pasti. Tapi yang pasti untuk se-Kecamatan Laham ini ada ribuan penduduknya dan belum tahu berapa yang terdampak,” kata dia, Jumat (17/5/2024).
Pihaknya mengalami kendala dalam memberi informasi terbaru ke pemerintah kabupaten lantaran jaringan telekomunikasi dan listrik di wilayah itu mati total.
“Jadi karena jaringan hilang, kami juga kesusahan untuk update info sama petinggi-petinggi di kampung Danum Paroy, Long Gelawang, Nyaribungan dan Muara Ratah,” sebutnya.
Banjir di Kecamatan Laham terjadi sejak Selasa (14/5/2024) lalu. Pantauan Korankaltim.com pagi ini, terdapat dua rumah warga yang sudah mulai miring karena tergenang selama empat hari.