SINMETA.CO.ID, Agam – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya penambahan korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin di Sumatera Barat.
Hingga saat ini, tercatat sebanyak 67 orang meninggal dunia setelah tim SAR Gabungan berhasil menemukan beberapa orang yang sebelumnya dilaporkan hilang.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, jumlah korban yang hilang saat ini tersisa 20 orang dari sebelumnya ada 35 orang. Korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tersebut salah satunya adalah Halimatu Sa’diyah, warga Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya pada Kamis, 16 Mei 2024.
Sa’diyah, jelas Abdul, ditemukan sekitar lima kilometer dari tempat ia dilaporkan hilang pada Rabu, 15 Mei 2024, dan jasadnya sudah dimakamkan. Selain itu, jumlah keluarga terdampak juga berkurang menjadi 989 keluarga dari sebelumnya sebanyak 1.543 keluarga.
“Korban luka-luka bertambah sebanyak 44 orang dari sebelumnya 33 orang. Para korban tersebut dikonfirmasi berasal dari lima kabupaten/kota yang terdampak bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi,” tambah Abdul.
Lebih lanjut, Abdul memastikan bahwa semua kebutuhan korban dan warga terdampak bencana akan terpenuhi selama masa tanggap darurat. Masa tanggap darurat ini diberlakukan hingga 14 hari ke depan terhitung sejak Senin, 13 Mei 2024.
Pemerintah terus berupaya memberikan bantuan dan dukungan kepada warga yang terdampak, serta memastikan penanganan yang cepat dan tepat dalam menghadapi bencana ini.