Kerusuhan Pecah di Kaledonia Baru, 2 Tewas Ratusan Luka

SINMETA.CO.ID, Noumea – Setidaknya dua orang dinyatakan tewas dan ratusan lainnya terluka, termasuk 100 polisi pada kerusuhan malam kedua di Kaledonia Baru. Pihak berwenang pada Rabu (15/5/2024) mengatakan, banyak toko dijarah dan gedung publik yang dibakar akibat kemarahan warga atas reformasi konstitusi yang diputuskan di Paris, Prancis.

Kerusuhan selama tiga hari ini merupakan peristiwa kekerasan terburuk di Kepulauan Pasifik yang masuk wilayah Prancis, sejak 1980-an. Meskipun pasukan keamanan bersenjata lengkap telah disebar di ibu kota Noumea, dan diberlakukannya jam malam, kerusuhan terus berlanjut sepanjang malam tanpa henti.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin di Paris mengatakan, ratusan orang termasuk sekitar 100 polisi terluka dalam kerusuhan tersebut. Darmanin mengatakan, satu orang ditembak mati semalam, tetapi pihak berwenang belum mengetahui penyebab insiden tersebut. Ia menambahkan, puluhan rumah dan tempat usaha telah dibakar.

Kantor Komisaris Tinggi, perwakilan utama Prancis di Kaledonia Baru, pada Rabu melaporkan korban tewas kedua dalam kerusuhan tersebut, tanpa memberikan perincian apa pun mengenai keadaannya. Presiden Prancis Emmanual Macron membatalkan rencana perjalanan ke wilayah tersebut, dan mengadakan pertemuan dengan para menteri utamanya untuk membahas krisis.

Di Noumea dan kawasan Paita terdapat laporan mengenai baku tembak antara kelompok pertahanan sipil dan perusuh. Jalan-jalan di ibu kota dirusak, dan banyak mobil serta bangunan yang terbakar, termasuk toko olahraga dan tembok panjat beton besar.

“Banyak pembakaran dan penjarahan toko, infrastruktur dan bangunan umum, termasuk sekolah dasar dan menengah,” kata kantor Komisaris Tinggi.

Pasukan keamanan dilaporkan, berhasil kembali penjara Noumea, yang sempat rusuh akibat para tahanan ingin melarikan diri. Polisi telah menangkap lebih dari 130 orang sejak kerusuhan pecah pada Senin (13/5/2024) malam. Puluhan orang ditahan untuk menghadapi sidang pengadilan. Jam malam diperpanjang, bersamaan dengan larangan berkumpul, membawa senjata, dan penjualan alkohol. Bandara Internasional La Tontouta di Kaledonia Baru ditutup untuk penerbangan komersial.

Kerusuhan dipicu oleh keputusan majelis rendah parlemen Prancis yang berjarak 17.000 km dari Kaledonia Baru yang memberikan suara mendukung perubahan konstitusi yang ditentang keras oleh penduduk asli Kanak. Reformasi, yang masih harus disetujui oleh sidang gabungan kedua majelis parlemen Prancis, akan memberikan suara kepada orang-orang yang telah tinggal di Kaledonia Baru selama 10 tahun. Hal ini dianggap bakal melemahkan perolehan suara suku Kanak, kelompok masyarakat adat yang berjumlah 41 persen dari populasi di Kaledonia Baru, dan menjadi kekuatan utama dalam gerakan pro-kemerdekaan.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *