SINMETA.CO.ID, Jakarta – Pemerintah Indonesia secara resmi telah mengeluarkan himbauan perjalanan yang menghimbau agar warga negara Indonesia yang berada di Palestina dan Israel segera meninggalkan wilayah tersebut.
”Menimbang situasi keamanan terakhir dan demi keselamatan para WNI, Perintah Indonesia menghimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut,” tulis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI di website resminya, Selasa (10/10).
Bagi yang sudah merencanakan perjalanan ke kedua wilayah tersebut, lanjut Kemlu RI, untuk membatalkan rencananya hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah.
Sementara itu, Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulisnya menyebut, fokus Pemerintah Indonesia saat ini adalah situasi kemanusiaan, khususnya bagaimana mendorong upaya menghentikan eskalasi kekerasan dan menghindari jatuhnya lebih banyak korban sipil dalam konflik Palestina-Israel.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi juga terus berkomunikasi dengan sejumlah negara dan organisasi internasional dalam rangka mengupayakan penghentian kekerasan.
“Pada tanggal 9 Oktober lalu, Menlu RI juga membahas hal ini dengan Menlu Brazil yang saat ini sedang menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB,” kata Iqbal.
Sementara terkait dengan kondisi WNI, Pemerintah Indonesia telah menyusun rencana kontigensi evakuas dengan beberapa skenario situasi.
“Saat ini Pemerintah, melalui KBRI Amman, KBRI Beirut dan KBRI Kairo sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengevakuasi WNI yang berada di wilayah Palestina, khususnya 10 orang WNI yang berada di Jalur Gaza,” pungkasnya.
Pertempuran sengit terus berlanjut hingga Senin (9/10) antara pasukan Israel dan pejuang Palestina.
Korban meninggal warga Palestina meningkat menjadi 687 orang, termasuk 140 anak-anak dan lebih dari 2.900 orang terluka.
Menurut PBB, lebih dari 123.500 warga Palestina di Jalur Gaza menjadi pengungsi
Sementara, setidaknya 900 warga Israel tewas dan lebih dari 2.616 orang terluka dan lebih dari 130 warga Israel dilaporkan ditawan.