SINMETA.ID, Sukabumi – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,4 terjadi di Jawa Barat bagian selatan pada Minggu (1/10/2023). Terasa hingga pusat Kota Bandung, gempa memicu retakan rambut di dinding rumah warga yang tinggal dekat dari pusat gempa.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pukul 11.00. Lokasi pusat gempa lebih kurang 30 kilometer dari Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 88 kilometer (km).
Berpusat di darat, sejauh ini tidak ada peringatan gempa memicu tsunami. Selain itu, warga di Sukabumi, Cianjur, hingga Kota Bandung dan Kabupaten Bandung tetap diminta waspada terhadap gempa susulan.
Asep Hidayat (36), warga Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, sempat panik saat gempa. Dia bersama sejumlah warga yang sedang mengadakan pertemuan berhamburan keluar rumah. Gempa terasa sekitar 10 detik.
Tempat tinggal Asep diperkirakan tidak jauh dari pusat gempa. Oleh karena itu, dia masih khawatir terjadi gempa susulan. Dia juga mencoba menghubungi sahabat dan saudaranya yang berada di pesisir selatan.
”Tadi waktu gempa getarannya seperti ada alat berat yang lewat. Warga lain juga panik dan berhamburan keluar. Di tempat kami tidak ada kerusakan parah, tapi ada retak rambut di sejumlah dinding rumah,” ujarnya.
Di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, sekitar 160 km dari Kabupaten Sukabumi, getaran gempa terasa meski tidak signifikan. Agus Setiawan (39), warga Padasuka, Kota Bandung, merasakan seperti duduk di kursi goyang.
Sementara Rahma (38), warga Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, melihat air galon bergoyang saat gempa terjadi. ”Semoga gempa tidak merusak dan tidak ada kejadian susulan,” kata Rahma.
Menurut Daryono, kejadian gempa di Jawa Barat bagian selatan harus diwaspadai. Potensinyacukup besar.
Selain Sukabumi, gempa merusak M 5,6 mengguncang Cianjur pada November 2022. Selain itu, tercatat gempa M 6,1 terasa di Garut hingga Bandung pada awal Desember 2022.
Pada Januari 2023, gempa dangkal M 4,3 kembali dirasakan di Cianjur. Gempa disebut dipicu pergerakan Sesar Cugenang.