Misteri Pembunuhan Istri oleh Suami Gegerkan Bekasi

SINMETA.ID, Bekasi – Kasus kematian Ibu muda beranak dua, Mega Suryani Dewi (24), tewas di tangan sang suami, Nando Kusuma Wardana (25), di rumah kontrakan mereka di Jalan Cikedokan, Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meninggalkan banyak misteri. Korban diduga dihabisi pada Kamis (7/9/2023) malam dan jenazah baru diketahui orang tua korban pada Sabtu (9/9/2023) subuh.

“Kata polisi ini mayat (Mega) sudah ada aromanya. Ya iya karena kan kejadiannya malam Jumat ya, itu ketahuan sama saya malam Sabtu, berarti sudah dua malam dongya,” ujar Linda, ibunda korban, yang ditemui wartawan, Minggu (10/9/2023) di rumahnya.

Kabar kasus suami bunuh istri di Cikarang ini cukup menghebohkan bukan hanya bagi warga sekitar melainkan juga di dunia maya. Kabar ibu muda dibuuh suami di Bekasi ini menjadi perbincangan terutama di platform Facebook dan TikTok.

Linda dan suaminya tinggal di Tambun Selatan sementara Mega dan Nando tinggal di Cikarang Barat. Pasangan muda Mega dan Nando sudah dikaruniai dua anak, masing-masing berumur 3,5 tahun dan 8 bulan.

Karena Nando dan Mega bekerja, sering kali kedua anaknya dititipkan di rumah sang ibunda, Linda. Demikian juga pada Kamis (7/9/2023), dua balita ini baru diambil orang tuanya pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB. Tampaknya setelah menjemput anak itulah, sesampai pasangan itu di rumah kontrakan, terjadi pembunuhan.

Tidak ada yang istimewa ketika pasangan Nando-Mega menjemput anak Kamis malam. Pagi harinya atau Jumat (8/9/2023) pagi, Nando menyatakan kepada Linda akan menitipkan kedua anaknya selepas jumatan. Pesan itu disampaikan Nando kepada mertuanya melalui layanan perpesanan Whatsapp.

Benar saja, pada Jumat sekitar pukul 14.00 WIB, sang menantu membawa kedua anaknya yang masih balita ke rumah Linda.

Ketika itu Linda menanyakan kabar Mega. “Saya tanya (Nando), Mega kerja bagaimana? Dijawab, bahwa Mega (kerja) naik kereta,” ujar Linda yang ketika itu tidak merasa curiga meski Nando terlihat buru-buru. Nando kemudian pamit untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai pengemudi ojek online.

Tidak seperti biasa, hingga tengah malam dua anak balita di rumah Linda tak kunjung dijemput orangtuanya. Jumat sekitar pukul 24.00 WIB, Linda menghubungi menantunya. Ia menanyakan mengapa kedua cucunya belum dijemput juga sementara hari sudah mau berganti. Nando mengiyakan hendak menjemput dua anaknya. Ketika itu Nando mengaku sedang makan.

Namun, Linda sudah menunggu sekitar sejam ternyata menantunya tak kunjung datang. “Sudah mau jam setengah dua (anak belum juga dijemput), saya sudah kesel banget nih karena saya kan mau ke pasar. Saya mau jualan (paginya),” ujar Linda.

Karena yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang, Linda berinisiatif mengembalikan kedua cucunya ke rumah kontrakan sang anak di Jalan Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Bersama sang suami, Linda mengantar dua cucunya yang masih balita dari rumahnya di Tridaya Sakti, Tambun Selatan ke Cikarang Barat. Sesampainya mereka di rumah kontrakan Nando-Mega, ternyata motor Nando tidak ada.

Linda dan suami mengira menantunya belum pulang atau masih ngojek. Atau jangan-jangan Nando malah ke Tambun, mereka berselisih jalan. Namun perkiraan itu tertepis ketika Linda melihat bahwa AC di kamar kontrakan Nando-Mega menyala. Artinya ada orang di dalam.

Kekesalan Linda bertambah karena menduga Nando dan Mega enak-enak tidur di kamar kontrakan dan membiarkan anaknya di rumah Linda. Linda pun menggedor pintu kamar kontrakan tersebut.

“Agak lama tuh saya gedor pintu tapi gak ada yang buka. Lalu saya pindah gedor jendela sampai tetangga kamar kontrakan buka pintu karena berisik barangkali,” ujar Linda. Rumah kontrakan Nando-Mega seperti tempat kos, antara satu kamar dengan kamar lainnya saling berdempetan.

Linda akhirnya berhasil membuka pintu kamar kontrakan setelah menemukan kunci pintu di bawah tempat sepatu. “Dikunci dari luar rupanya,” tutur Linda yang kemudian shock karena menemukan anaknya terbujur kaku dengan luka sayatan di leher.

Antara percaya dan tidak bahwa jasad di depannya adalah sang anak, Linda pun berteriak memanggil suaminya. Sang suami kemudian meyakinkan Linda bahwa anak mereka, Mega Suryani Dewi, sudah menjadi mayat.

Linda kemudian membangunkan pemilik dan tetangga kamar kontrakan. Tak lama berselang serombongan polisi datang ke lokasi kejadian dengan membawa serta Nando yang sudah diborgol. Ternyata Nando, suami Mega, menyerahkan diri dan mengakui sebagai pelaku pembunuhan.

“Kata polisi kedalaman (sayatan di leher korban) sekitar tujuh senti, ya separo leher begini,” kata Linda sambil memeragakan tangan menggorok leher.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *