Moeldoko Tanggapi Kasus Rocky Gerung : “Seperti Robot”

Menanggapi kasus Rocky Gerung. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Rocky Gerung bak robot yang pintar namun tak memiliki hati.

SINMETA.ID, Jakarta – Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mendukung penuh pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung dilaporkan ke pihak berwajib setelah mengkritik keras Presiden Joko Widodo dengan sebutan “bajingan tolol”. Menurutnya hal ini sudah tidak dapat ditoleransi lagi sebagai sebuah aksi penyampaian pendapat.

“Ya sangat tepat, sangat tepat dan saya dukung sepenuhnya untuk itu,” kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/8).

“Kalau perlu Moeldoko yang akan laporkan,” tambahnya.

Moeldoko kemudian mengibaratkan Rocky bagaikan robot. Robot, menurutnya, nampak pintar dari luar namun tak memiliki hati. Sama halnya seperti Rocky, ia melihat Rocky punya atribusi sebagai profesor, namun seperti tak memiliki hati. Tak hanya itu, ia juga mengatakan sifat robot pasti ada yang mengendalikan.

“Si robot itu? Anda bisa bayangkan kalau robot ya pintar, punya otak tapi enggak punya hati, kalau menurut saya sih itu,” kata dia.

Moeldoko menganggap kritik yang disampaikan oleh Rocky itu sudah tergolong menyerang pribadi presiden dan tak bisa ditoleransi. Karenanya, ia berharap penegak hukum dapat mengambil langkah sesuai aturan berlaku. Mantan Panglima TNI ini juga menekankan dalam bernegara sudah ada aturannya dan tak boleh sembarangan. Ia juga mengingatkan agar jangan ada yang coba mengganggu presiden.

“Saya sebagai prajurit biasa mempertaruhkan nyawa di medan perang tanpa kalkulasi apalagi menghadapi situasi seperti ini biasa. Jadi jangan coba-coba mengganggu Presiden,” kata Moeldoko.

“Saya ingin mengingatkan tugas yang melekat di Kepala Staf Presiden adalah menjaga kehormatan presiden. Jangan main-main itu. Sekali lagi saya ulangi jangan main-main. Kalau bersinggungan dengan itu saya akan berdiri paling depan itu,” tambahnya.

Rocky Gerung belakangan ini menjadi sorotan publik usai mengucapkan ‘bajingan tolol’ dalam suatu acara. Buntut pernyataan itu, Rocky dilaporkan ke polisi karena dianggap pernyataannya ditujukan untuk menghina Jokowi. Sejumlah kelompok relawan pendukung Jokowi dan sayap parti PDIP Repdem telah melaporkan ke kepolisian. Salah satu laporan itu dilayangkan Relawan Indonesia Bersatu yang resmi melaporkan Rocky Gerung dan Refly Harun atas dugaan menghina Presiden Jokowi ke Polda Metro Jaya. Namun belakangan muncul isu bahwa laporan yang dilayangkan oleh Relawan Jokowi tidak diterima oleh Bareskrim Polri karena bukan laporan langsung dari Presiden.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *