SINMETA.ID, Tashkent – Para pemilih di Uzbekistan memberikan suara dan memberi kemenangan yang telah diperkirakan luas kepada Presiden Shavkat Mirziyoyev. Ia kembali menduduki jabatannya itu dengan meraih hampir 90% suara, tanpa menghadapi tentangan kuat.
Pemilihan presiden ini berlangsung hanya beberapa bulan setelah pemilihan lainnya yang mengubah konstitusi negara itu, memperpanjang batas masa jabatan presiden dari dua kali lima tahun menjadi dua kali tujuh tahun.
Tanpa perubahan itu, Mirziyoyev harus meninggalkan jabatannya pada tahun 2026, setelah meraih lima tahun masa jabatannya yang kedua pada pemilu 2021.
Namun sekarang ini ia dapat mulai mencalonkan diri untuk dua masa jabatan tujuh tahun, sehingga meningkatkan kemungkinan ia akan berkuasa hingga 2037.
Mirziyoyev, 65, pertama kali terpilih pada tahun 2016 setelah kematian pemimpin lama Islam Karimov, yang memimpin Uzbekistan sejak era Soviet.
Mirziyoyev telah memberlakukan sejumlah reformasi sejak ia menjabat, sambil mempertahankan hubungan negaranya dengan Rusia.